Anggaran perusahaan pada dasarnya adalah suatu proses perencanaan dan juga pengendalian aktivitas sebuah operasi perusahaan.
Berdasarkan KBBI, anggaran adalah sebuah taksiran terkait penerimaan dan juga pengeluaran kas yang diharapkan untuk masa depan.
Nah, anggaran pun ada banyak jenisnya, salah satunya adalah anggaran surplus
Lalu, apa itu anggaran surplus? Apa tujuan dibuatnya anggaran surplus? Apa saja fungsinya? Temukan jawabannya dengan baca artikel tentang anggaran surplus di bawah ini hingga selesai.
Daftar Isi
Tutorial Video
Ingin mencari tahu lebih lanjut dengan cara yang lebih mudah? silahkan tonton video kami di bawah ini melalui audiovisual yang menarik:
Apa itu Anggaran Surplus?
Anggaran surplus adalah kondisi keuangan di mana pendapatan suatu organisasi, perusahaan, atau pemerintah lebih besar daripada pengeluarannya dalam periode tertentu.
Dengan kata lain, setelah semua biaya dan pengeluaran dipenuhi, masih ada sisa dana.
Anggaran surplus mencerminkan pengelolaan keuangan yang efektif dan sehat karena entitas tersebut mampu menghasilkan lebih banyak uang daripada yang dibelanjakan.
Anggaran surplus ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti:
- Investasi dalam proyek baru atau pengembangan bisnis
- Pembayaran utang untuk mengurangi beban keuangan di masa depan
- Menambah cadangan kas sebagai dana darurat atau tabungan untuk kebutuhan mendesak di masa depan.
Secara umum, anggaran surplus mencerminkan stabilitas dan kinerja keuangan yang positif.
Baca juga: Defisit Anggaran: Pengertian, Penyebab, Efek, dan Menghindarinya
Apa Tujuan Dibuatnya Anggaran Surplus?
Anggaran surplus dibuat agar bisa menyatakan harapan ataupun tujuan perusahaan secara formal dan jelas.
Sehingga perusahaan bisa menghindari adanya kerancuan dan memberikan arahan atas apa yang ingin dicapai pihak manajemen.
Tujuan lainnya adalah agar bisa mengkomunikasikan harapan manajemen pada berbagai pihak terkait, sehingga anggaran bisa didukung, dimengerti dan juga dilaksanakan.
Anggaran surplus adalah anggaran yang dibuat agar bisa menyediakan rencana detail terkait kegiatan.
Dengan maksud mengurangi ketidakpastian dan juga memberikan arahan yang jelas untuk individu dan kelompok demi mencapai tujuan yang sudah dibuat perusahaan.
Tujuan lainnya adalah agar bisa mengkoordinasikan cara ataupun metode yang ingin ditempuh guna memaksimalkan sumber daya.
Hal ini juga bisa menyajikan alat ukur serta mengendalikan performa individu, kelompok dan menyajikan informasi yang mendasar terkait perlu atau tidaknya tindakan koreksi.
Baca juga: Rencana Anggaran Biaya: Pengertian, Contoh Sederhana dan Cara Membuatnya
Fungsi Anggaran Surplus
1. Planning (Perencanaan)
Pada fungsi ini, akan ditetapkan tujuan jangka pendek, jangka panjang, dan target yang ingin diraih, strategi yang akan digunakan, dan lain sebagainya.
Fungsi ini berhubungan dengan berbagai hal yang ingin dihasilkan dan diraih perusahaan pada masa yang akan datang.
Di dalamnya termasuk menetapkan produk yang akan dihasilkan, cara menghasilkannya, sumber daya yang diperlukan untuk bisa menghasilkan produk, cara memasarkan produk, dan lain sebagainya.
2. Organizing (Pengorganisasian)
Jika berbagai hal yang ingin dihasilkan dan dicapai untuk masa depan sudah ditetapkan.
Maka perusahaan pun harus bisa mencari sumber daya yang diperlukan agar bisa merealisasikan rencana yang sudah dibuat tersebut.
Di dalamnya mulai dari upaya untuk mendapatkan bahan baku, mencari mesin yang diperlukan guna mengelola bahan, dan bangunan yang diperlukan guna mengelola produk tersebut.
3. Actuating (Menggerakkan)
Jika sumber daya yang diperlukan sudah didapat, maka tugas selanjutnya dari manajemen adalah mengarahkan dan juga mengelola semua sumber daya yang sudah dimiliki oleh perusahaan agar bisa digunakan dan sesuai dengan setiap fungsinya.
Setiap sumber daya yang ada harus bisa dikerahkan, dikoordinasikan satu dengan yang lainnya agar bisa bekerja secara optimal demi mencapai tujuan perusahaan.
4. Controlling (Pengendalian)
Jika sumber daya yang diperlukan oleh perusahaan sudah didapat dan diarahkan untuk bisa bekerja sesuai dengan setiap fungsinya.
Maka langkah selanjutnya adalah memastikan agar setiap sumber daya sudah bekerja sesuai dengan rencana yang sudah dibuat oleh perusahaan agar bisa menjamin bahwa tujuan perusahaan secara umum bisa dicapai dengan baik.
Baca juga: Jenis-jenis Anggaran yang Harus Dimiliki Perusahaan
Metode Penyusunan Anggaran Surplus
1. Otoriter atau Top Down
Dalam metode ini, maka anggaran akan dibuat dan ditetapkan sendiri oleh pimpinan dan tanpa keterlibatan bawahan dalam pembuatannya.
Ada baiknya metode ini dilakukan jika karyawan memang tidak bisa membuat anggaran atau dianggap terlalu lama dan juga tidak tepat bila diserahkan pada bawahannya.
2. Demokrasi atau Bottom Up
Dalam metode ini, anggaran dibuat dengan berdasarkan hasil keputusan karyawan.
Anggaran dibuat mulai dari bawahan hingga atasan, yang mana diserahkan sepenuhnya untuk membuat anggaran yang ditargetkan pada masa yang akan datang.
Metode ini digunakan bila pihak perusahaan telah mempunyai kemampuan dalam membuat anggaran dan tidak dikhawatirkan bisa menimbulkan proses yang lama dan berlarut.
3. Kombinasi Top Down dan Bottom Up
Metode yang terakhir ini adalah gabungan dari kedua metode sebelumnya.
Psembuatan anggaran akan dimulai dari atas dan selanjutnya diserahkan agar bisa dilengkapi dan dilanjutkan oleh karyawan bawahan.
Jadi, pedoman dari atasan ataupun pimpinan kemudian akan dijabarkan oleh bawahan sesuai dengan arahan dari pihak atasan.
Baca juga: Analisis Anggaran: Pengertian Lengkap dan Cara Melakukannya
Manfaat Anggaran Surplus
Dengan adanya penyusunan anggaran, maka berbagai perusahaan akan bisa memperoleh hasil yang lebih banyak jika ditunjang dengan berbagai kebijaksanaan yang terarah dan juga dibantu oleh berbagai perencanaan yang matang.
Perusahaan yang berkecenderungan menatap ke depan akan selalu memikirkan berbagai hal yang mungkin bisa dilakukan untuk masa depan.
Sehingga, perusahaan tersebut hanya tinggal berpegangan saja pada seluruh perencanaan yang sebelumnya sudah dibuat.
Baca juga: 8 Metode Penganggaran yang Efektif untuk di Gunakan!
Dampak Anggaran Surplus bagi Pemerintah / Bisnis
Anggaran surplus memberikan sejumlah dampak dan manfaat penting bagi bisnis maupun pemerintah, di antaranya:
Dampak dan Manfaat Anggaran Surplus bagi Bisnis:
- Stabilitas Keuangan: Surplus memungkinkan bisnis untuk memiliki cadangan dana yang dapat digunakan untuk kebutuhan mendadak atau krisis yang tidak terduga.
- Investasi dan Ekspansi: Dana surplus bisa dialokasikan untuk investasi dalam pengembangan produk, infrastruktur, atau ekspansi bisnis ke pasar baru.
- Pengurangan Beban Utang: Dengan surplus, bisnis dapat membayar utang lebih cepat, mengurangi beban bunga, dan meningkatkan posisi keuangan secara keseluruhan.
- Peningkatan Nilai Perusahaan: Kinerja keuangan yang positif dari surplus dapat meningkatkan kepercayaan investor dan meningkatkan nilai saham atau ekuitas perusahaan.
- Keberlanjutan Operasional: Surplus memberikan kelonggaran untuk terus beroperasi tanpa tekanan finansial yang berat.
Dampak dan Manfaat Anggaran Surplus bagi Pemerintah:
- Pembangunan Infrastruktur: Pemerintah dapat menggunakan surplus untuk membiayai proyek infrastruktur publik seperti jalan, jembatan, pendidikan, dan layanan kesehatan.
- Pengurangan Defisit dan Utang Publik: Surplus dapat dialokasikan untuk mengurangi utang nasional atau membiayai defisit anggaran di masa lalu, memperkuat posisi fiskal negara.
- Dana Cadangan: Pemerintah dapat menyimpan surplus sebagai cadangan dana untuk menghadapi kondisi ekonomi yang tidak pasti, seperti resesi atau bencana alam.
- Peningkatan Layanan Publik: Surplus memungkinkan pemerintah untuk memperbaiki atau memperluas layanan publik, yang berdampak positif bagi masyarakat secara keseluruhan.
- Stabilitas Ekonomi: Dengan anggaran surplus, pemerintah dapat menjaga stabilitas ekonomi dan fiskal, mengurangi ketergantungan pada pinjaman luar negeri, dan menarik investasi.
Secara keseluruhan, anggaran surplus memperkuat daya tahan keuangan dan memberikan fleksibilitas untuk mengambil langkah strategis yang mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis atau negara.
Baca juga: Anggaran Berimbang: Tujuan, Cara Membuat, Contohnya
Perbedaan Anggaran Surplus dan Anggaran Defisit
Baca juga: Anggaran Perusahaan: 4 Jenis, Fungsi, Contohnya
Penutup
Demikianlah penjelasan singkat dari kami tentang anggaran surplus, lengkap dengan tujuan, fungsi, manfaat dan cara membuat anggaran surplus.
Namun jika Anda masih kebingungan dalam menyusun anggaran, Anda bisa menggunakan bantuan aplikasi bisnis dan akuntansi dari Accurate Online.
Accurate Online adalah aplikasi buatan anak bangsa yang telah dipercaya oleh ratusan ribu pebisnis di Indonesia.
Dengan menggunakan Accurate Online, maka Anda bisa mendapatkan lebih dari 200 jenis laporan keuangan dan Anda bisa lebih mudah dalam membuat berbagai jenis anggaran untuk bisnis Anda.
Selain itu, Accurate Online juga sudah dilengkapi dengan berbagai fitur dan modul bisnis luar biasa yang akan membuat Anda lebih mudah dalam mengelola serta mengembangkan bisnis.
Jadi tunggu apa lagi? Ayo segera gunakan dan coba Accurate Online sekarang juga selama 30 hari gratis dengan klik tautan gambar di bawah ini.