Apa Itu Arus Kas Operasi? Ini Pengertian, Rumus, Cara Hitungnya

15 Feb 2024 | Ditulis oleh: Ibnu Ismail
Apa Itu Arus Kas Operasi? Ini Pengertian, Rumus, Cara Hitungnya

Poin penting


  • Arus kas operasi adalah jumlah kas masuk dan keluar dari aktivitas utama bisnis.

 

  • Kenapa arus kas operasi penting? Karena ini digunakan untuk menilai kesehatan keuangan sebenarnya dan mengetahui posisi kas riil.

 

  • Arus kas operasi berfungsi untuk menilai likuiditas, membayar kewajiban, mendukung investasi, dan mempermudah pengambilan keputusan strategis.

 

  • Terdapat dua metode utama penyajian pada arus kas operasi: metode langsung (langsung mencatat kas masuk/keluar) dan metode tidak langsung.

Apakah bisnis Anda benar-benar berjalan lancar atau hanya terlihat baik di permukaan? Jawabannya ada pada arus kas operasi.

Banyak perusahaan terlihat sehat karena laporan laba, padahal mereka kesulitan menjaga uang tunai agar usaha tetap berjalan.

Untuk tahu lebih lanjut tentang pentingnya arus kas operasi, cara menghitungnya, dan bagaimana menggunakan datanya untuk pengambilan keputusan bisnis, simak artikel ini sampai selesai!

Apa itu arus kas operasi?

Arus kas operasi adalah jumlah kas masuk dan keluar yang dihasilkan dari aktivitas utama bisnis, seperti penjualan produk, penyediaan jasa, atau aktivitas usaha lainnya.

Arus kas operasi atau operating cash flow (OCF) dapat ditemukan dalam laporan arus kas, yang mengambil data dari neraca dan laporan laba rugi, baik dengan metode langsung atau tidak langsung.

Arus kas operasi mencerminkan seberapa besar uang tunai yang benar-benar dihasilkan bisnis dari kegiatan rutin mereka.

Jika nilainya positif dan terus tumbuh, hal tersebut menandakan perusahaan mampu membiayai operasional sehari-hari dan melakukan ekspansi tanpa harus mengandalkan pinjaman atau modal dari luar.

Tanpa arus kas operasi yang kuat, perusahaan perlu mencari dana tambahan dari investor atau kreditur agar tetap bisa beroperasi dan berkembang.

Arus kas operasi muncul di bagian atas laporan arus kas dan menjadi indikator utama kesehatan finansial sebuah bisnis.

Ringkasnya, semakin besar dan stabil arus kas operasi, semakin sehat dan aman bisnis Anda dalam jangka panjang.

Baca juga: Pengertian Cashflow, Contoh, Metode, dan Cara Membuatnya

Mengapa arus kas operasi itu penting?

Arus kas operasi memiliki peran penting dalam menilai dan meningkatkan kesehatan keuangan perusahaan.

nah, berikut ini adalah beberapa alasan mengapa metrik ini begitu penting:

1. Menggambarkan kesehatan keuangan yang sesungguhnya

Sebagian besar analis keuangan menggunakan arus kas operasi untuk menilai kondisi finansial bisnis secara riil, karena data ini relatif bebas dari anomali satu kali atau kejadian luar biasa.

2. Memberikan gambaran posisi keuangan yang jelas

Arus kas operasi dapat menunjukkan apakah suatu bisnis benar-benar menghasilkan uang dari aktivitas utamanya, bukan hanya karena faktor musiman atau transaksi satu kali yang bersifat sementara.

3. Membantu mendeteksi masalah tersembunyi

Misal, jika arus kas operasi tetap kuat sementara pendapatan bersih tidak tinggi, bisa jadi ada hal yang perlu diperhatikan pada neraca, seperti percepatan penyusutan atau pengelolaan aset tetap.

Baca juga: Contoh Laporan Arus Kas: Fungsi, Manfaat, Cara Membuat

Manfaat dari arus kas operasi

Sebelum membuat keputusan keuangan, Anda harus bisa memahami peran arus kas operasi dalam bisnis.

Berikut ini adalah beberapa fungsi utama arus kas operasi yang perlu Anda ketahui:

1. Menilai likuiditas perusahaan

Arus kas operasi memungkinkan perusahaan untuk mengecek seberapa cepat aset bisa dikonversi menjadi kas. Hal ini adalah faktor penting agar aktivitas bisnis bisa terus berjalan lancar.

2. Memenuhi kewajiban keuangan

Dengan arus kas operasi yang sehat, perusahaan mampu membayar utang, gaji karyawan, serta kewajiban lain secara tepat waktu, sehingga hubungan dengan pemasok dan kreditur tetap terjaga.

3. Mendukung investasi dan ekspansi

Dana yang dihasilkan dari arus kas operasi bisa digunakan untuk mengembangkan produk baru, ekspansi ke pasar lain, dan mendukung pertumbuhan usaha tanpa perlu meminjam dana dari luar.

4. Memberikan nilai lebih untuk pemegang saham

Arus kas operasi yang positif menjadi sumber utama pembayaran dividen kepada pemegang saham, sekaligus menandakan kinerja perusahaan yang stabil dan menguntungkan.

5. Mendorong pengambilan keputusan strategis

Informasi dari arus kas operasi akan membantu manajemen untuk mengalokasikan sumber daya secara lebih efektif dan merencanakan keuangan perusahaan jangka panjang dengan lebih baik.

Baca juga: Arus Kas Metode Langsung: Pengertian Komponen, dan Perbedaannya

Bagaimana cara menyajikan arus kas operasi?

Dalam laporan arus kas, terdapat dua cara utama untuk menyajikan arus kas operasi, yaitu metode langsung dan metode tidak langsung. Berikut penjelasannya:

1. Metode langsung

Pada metode langsung, setiap pemasukan dan pengeluaran kas dari kegiatan operasional dicatat berdasarkan transaksi kas aktual yang terjadi dalam periode pelaporan.

Artinya, hanya uang yang benar-benar masuk dan keluar yang dilaporkan secara terpisah. Contoh arus kas yang dicatat dengan metode ini antara lain adalah sebagai berikut:

  • Pembayaran kepada pemasok dan pihak ketiga
  • Gaji karyawan yang dibayarkan selama periode tertentu
  • Uang yang diterima dari pelanggan dan klien
  • Pendapatan tambahan dari bunga, investasi, atau dividen
  • Pajak penghasilan dan bunga yang dibayarkan

2. Metode tidak langsung

Metode tidak langsung adalah cara yang paling sering digunakan bisnis.

Pada metode ini, pembuatan laporan dimulai dari laba bersih, lalu dilakukan penyesuaian atas item non-kas seperti penyusutan atau amortisasi, dan perubahan dalam modal kerja.

Semua penyesuaian tersebut dilakukan agar laba bersih dapat merefleksikan arus kas riil. Hasil akhirnya adalah angka total arus kas operasi setelah seluruh komponen kas masuk dan keluar diperhitungkan.

Contoh penyesuaian arus kas operasi pada metode tidak langsung:

  • Menambahkan kembali biaya non-tunai seperti penyusutan dan amortisasi
  • Mengoreksi perubahan modal kerja seperti perubahan pada piutang usaha, persediaan, hutang usaha, atau beban yang harus dibayar
  • Mengurangi laba atau menambah rugi dari penjualan aset karena aktivitas tersebut terkait dengan investasi, bukan operasi.

Lantas metode mana yang harus kita gunakan?

The Financial Accounting Standards Board (FASB) merekomendasikan bisnis menggunakan metode langsung untuk membuat laporan arus kas.

FASB meminta semua akuntan yang menggunakan metode langsung untuk membuat laporan rekonsiliasi yang menjamin keakuratan laporan kas.

Jika saat ini Anda berada dalam industri bisnis yang sangat diatur, maka mematuhi berarti melaporkan metode arus kas langsung dengan pernyataan rekonsiliasi, versus pendekatan tidak langsung yang lebih sederhana yang digunakan oleh beberapa perusahaan.

Namun, Anda bisa lebih mudah dalam membuat laporan arus kas dengan menggunakan Software Akuntansi dengan menggunakan Fitur Laporan Arus Kas Otomatis.

Dengan menggunakan Software Akuntansi membuat laporan keuangan dapat dilakukan dengan cepat dan akurat!

Baca Juga: Cara Mudah Membuat Laporan Keuangan dengan Software Akuntansi

Rumus dan cara menghitung arus kas operasi

1. Metode langsung

Rumus arus kas operasi metode langsung:

Arus Kas Operasi = Total penerimaan kas dari pelanggan – Total pembayaran kas untuk operasional

Cara menghitung arus kas operasi metode langsung:

  1. Hitunglah seluruh uang tunai yang masuk dari penjualan produk/jasa, bunga, dan dividen selama periode pelaporan.
  2. Kurangi dengan total kas yang keluar untuk membayar pemasok, gaji karyawan, pembayaran bunga, pajak, dan biaya operasional lainnya.

Contoh:
Penerimaan kas dari penjualan: Rp100 juta
Pembayaran gaji: Rp20 juta
Pembayaran ke pemasok: Rp30 juta
Biaya operasional lainnya: Rp10 juta
Maka, Arus kas operasi = Rp100 juta – (Rp20 juta + Rp30 juta + Rp10 juta) = Rp40 juta

2. Metode tidak langsung

Rumus arus kas operasi metode tidak langsung:

Arus Kas Operasi = Laba Bersih + Penyesuaian Non-Kas ± Perubahan Modal Kerja

Cara menghitung arus kas operasi metode tidak langsung:

  1. Mulai dari laba bersih (net profit) yang tercantum di laporan laba rugi.
  2. Tambahkan kembali biaya non-kas seperti penyusutan dan amortisasi.
  3. Sesuaikan dengan perubahan modal kerja, misalnya: penambahan hutang (menambah kas), penambahan piutang atau persediaan (mengurangi kas).

Contoh:
Laba bersih: Rp30 juta
Penyusutan: Rp5 juta
Piutang bertambah: Rp3 juta (kurangi)
Hutang dagang bertambah: Rp2 juta (tambahkan)
Maka, Arus kas operasi = Rp30 juta + Rp5 juta – Rp3 juta + Rp2 juta = Rp34 juta

Baca juga: Mengenal Free Cash Flow dan Cara Mudah Menghitungnya

Kesimpulan

Laporan arus kas operasi tidak hanya berguna untuk memudahkan pengecekan kas, tetapi juga dapat menjadi dasar prediksi dari ketidakpastian kesehatan keuangan bisnis Anda di masa mendatang dan keputusan uang yang harus diinvestasikan perusahaan dalam operasi.

Karenanya, laporan ini akan sangat bermanfaat bagi para kreditor, investor, pihak manajemen, atau pihak terkait lainnya.

Jika Anda kesulitan untuk mengelola dan membuat laporan arus kas atau laporan keuangan lainnya seperti laporan laba rugi, neraca, dan lain lain secara terperinci, Anda bisa menggunakan Software Akuntansi seperti Accurate Online untuk kemudahan proses pembukuan yang lebih baik.

Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online sebagai solusi terbaik proses akuntansi pada kelangsungan bisnis Anda.

Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini:

akuntansifooter-copy

Efisiensi Bisnis dengan Satu Aplikasi Praktis!

Konsultasikan kebutuhan bisnismu dengan tim kami.

Jadwalkan Konsultasi
artikel-sidebar

Download E-Book Peluang Bisnis Potensial 2025

Inilah 3 Peluang Bisnis yang Diprediksi Bersinar di 2025.

Ibnu Ismail
Berawal dari hobi berkembang hingga profesi, tak sekedar fokus menulis di bidang ekonomi dan keuangan, saat ini Saya juga menggeluti SEO dan SEM secara lebih mendalam.

Artikel Terkait