10 Tahapan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

oleh | Jul 24, 2024

source envato.

Proses pencatatan dan pemrosesan transaksi keuangan perusahaan dikenal sebagai siklus akuntansi, baik itu perusahaan jasa atau perusahaan dagang.

Siklus akuntansi menguraikan proses langkah demi langkah yang memastikan keakuratan dan keseragaman laporan keuangan.

Prosesnya dimulai saat transaksi terjadi dan diakhiri dengan pencantumannya dalam laporan keuangan perusahaan.

Sementara semua jenis perusahaan menerapkan proses siklus akuntansi dalam mencatat transaksinya, rincian transaksi tersebut dapat berbeda antara bisnis perusahaan jasa dan perusahaan dagang.

Pada artikel ini kita akan membahas mengenai tahapan siklus akuntansi perusahaan jasa dan perbedaannya dengan siklus akuntansi perusahan dagang secara mendalam:

Sekilas Tentang Perusahaan Jasa

Sesuai dengan namanya, perusahaan jasa memberikan layanan khusus kepada pelanggannya.

Layanan ini dapat berkisar dari konsultasi profesional, seperti dari dokter dan pengacara, hingga pekerjaan rumah tangga, seperti pembersihan karpet dan perawatan anak.

Perusahaan jasa dapat menyediakan layanan ini sebagai penawaran satu kali atau secara berkelanjutan.

Mereka juga dapat memilih untuk menagih pelanggan berdasarkan layanan yang disediakan, per jam, atau skema penagihan mereka sendiri.

Baca juga: Laporan Keuangan Perusahaan Jasa: Komponen, Cara Buat, dan Contoh

Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

tahapan siklus akuntansi perusahaan jasa

ilustrasi siklus akuntansi perusahaan jasa. source envato

Siklus akuntansi perusahaan jasa meliputi serangkaian langkah yang dimulai dari pencatatan transaksi hingga penyusunan laporan keuangan.

Berikut adalah tahapan-tahapan dalam siklus akuntansi perusahaan jasa:

1. Identifikasi Transaksi

Langkah pertama dalam siklus akuntansi perusahaan jasa adalah mengidentifikasi transaksi yang telah terjadi.

Perusahaan akan memiliki banyak transaksi sepanjang siklus akuntansi. Masing-masing perlu dicatat dengan benar di pembukuan perusahaan.

Sangat penting untuk mencatat semua jenis transaksi pada perusahaan jasa.

Terlebih seperti yang sudah kami jelaskan sebelumnya bahwa karakteristik transaksi pada perusahaan jasa itu unik dan menggunakan satuan tertentu, seperti jam atau dengan skema penagihan mereka sendiri.

Baca juga: Revaluasi Aset: Pengertian, Metode, Jurnal, Kelebihan dan Kekurangannya

2. Catat Transaksi dalam Jurnal

Langkah kedua dalam siklus adalah pembuatan entri jurnal untuk setiap transaksi.

Catat transaksi dalam jurnal dengan detail berdasar data yang didapat agar memudahkan siklus selanjutnya.

Pilihan antara akuntansi akrual dan kas akan menentukan kapan transaksi dicatat secara resmi.

Perlu diingat, akuntansi akrual membutuhkan pencocokan pendapatan dengan pengeluaran sehingga keduanya harus dipesan pada saat penjualan.

Sedangkan, akuntansi kas mengharuskan transaksi dicatat ketika kas diterima atau dibayar.

Pilihan selanjutnya yaitu pencatatan single entry dan double entry.

Single entry adalah pencatatan transaksi keuangan hanya satu kali dengan transaksi yang memengaruhi akun kas.

Double entry adalah pencatatan transaksi keuangan dua kali pada debet maupun kredit agar menghasilkan laba rugi atau neraca.

3. Posting ke Buku Besar

Setelah transaksi dicatat sebagai entri jurnal, maka selanjutnya harus memposting ke akun di buku besar.

Buku besar memberikan rincian semua kegiatan akuntansi dengan akun dan mencatat aktiva tertentu.

Contoh: jenis transaksi, tanggal, nomor, nama akun dan lain sebagainya.

Hal ini memungkinkan pemegang buku atau akuntan untuk memantau posisi dan status keuangan berdasarkan akun.

Salah satu akun yang paling sering direferensikan dalam buku besar adalah akun kas yang merinci berapa banyak uang tunai yang tersedia.

Kemudian, hitung saldo pada buku besar agar mengetahui total nilai akun.

4. Penyusunan Neraca Saldo

Pada akhir periode akuntansi, neraca saldo dihitung sebagai langkah keempat dalam siklus akuntansi.

Neraca saldo memberitahu perusahaan jasa jika terdapat saldo yang belum disesuaikan di setiap akun di buku besar.

Jumlah debit dan kredit harus sama ketika melakukan siklus penyusunan neraca saldo.

5. Penyusunan Jurnal dan Neraca Saldo Penyesuaian

Jurnal penyesuaian dibuat dan digunakan untuk memastikan bahwa debit dan kredit sama. Jika ada perbedaan maka penyesuaian perlu dilakukan.

Selain mengidentifikasi kesalahan, penyesuaian juga mungkin diperlukan untuk pencocokan pendapatan dan pengeluaran saat menggunakan akuntansi akrual.

Baca juga: Piutang Tak Tertagih: Pengertian, Metode dan Jurnalnya dalam Akuntansi

6. Neraca Lajur

Neraca saldo dan jurnal penyesuaian menjadi acuan dalam menyusun neraca lajur.

Neraca lajur menginformasikan akuntansi berbentuk laporan laba rugi dan neraca. Keduanya, akan menjadi pondasi dalam membuat laporan keuangan.

7. Laporan Keuangan

Setelah perusahaan membuat semua jurnal penyesuaian, kemudian hal berikutnya yang perlu dibuat adalah laporan keuangan.

Bagi sebagian besar perusahaan, laporan ini akan mencakup neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.

Baca juga: Laporan Keuangan: Pengertian, Jenis, Fungsi, Contohnya

8. Jurnal Penutup

Akhirnya, perusahaan mengakhiri siklus akuntansi perusahaan jasa pada langkah kedelapan dengan menutup pembukuannya pada akhir hari pada tanggal penutupan yang ditentukan.

Pernyataan penutup memberikan laporan analisis kinerja selama periode tersebut.

Rekening yang ditutup yaitu rekening nominal dan laba rugi. Caranya, dengan me-nol kan atau membuat nihil kedua rekening terkait.

9. Jurnal Pembalik

Jurnal pembalik adalah siklus pembalikan terhadap beberapa akun yang telah ditutup agar mengembalikan saldonya.

10. Neraca Akhir atau Awal

Setelah penutupan, siklus akuntansi perusahaan jasa, maka siklus dimulai lagi dari awal dengan periode pelaporan baru.

Penutupan biasanya merupakan waktu yang baik untuk mengajukan dokumen, merencanakan periode pelaporan berikutnya, dan meninjau kalender acara dan tugas di masa depan.

Neraca ini sebagai neraca akhir pada sebuah periode, dan digunakan sebagai siklus akuntansi selanjutnya.

Baca juga: 10+ Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 

Perbedaan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa dan Perusahaan Dagang

Perusahaan dagang pada dasarnya bekerja dengan membeli barang pada produsen dan menjualnya kembali, pelanggan dapat menjadi pembeli eceran atau grosir.

Perusahaan dagang harus mencatat transaksi pada pembelian dan penjualan barang inventaris mereka.

Pencatatan transaksi persediaan yang akurat menentukan apakah perusahaan dagang telah menghasilkan laba atau tidak, sehingga tahapan dalam proses siklus akuntansi berperan sebagai pedoman dalam menghitung laba perusahaan.

Berbeda dengan perusahaan jasa yang tidak diharuskan mencatat transaksi pada pembelian dan penjualan barang dalam jumlah inventori mereka.

Perusahaan jasa menentukan laba bersihnya dengan mengurangkan biaya operasional dari pendapatannya.

Siklus akuntansi untuk perusahaan jasa dimulai ketika pelanggan membayar layanan tersebut.

Namun, perusahaan jasa seringkali menunggu beberapa minggu atau bulan antara waktu mereka menagih pelanggan dan waktu mereka menerima pembayaran.

Saldo yang belum dibayar atas faktur ini mewakili “piutang,” yang berpotensi menjadi pendapatan tetapi tidak diperhitungkan dalam siklus akuntansi.

Sedangkan pada perusahaan dagang menentukan laba bersihnya dengan mengurangkan biaya operasional dan harga pokok penjualan dari pendapatannya.

Sementara perusahaan jasa dapat menunggu berbulan-bulan untuk melihat pendapatan dari transaksinya, sebagian besar perusahaan dagang langsung merealisasikan pendapatannya selama transaksi.

Transaksi dimulai ketika pelanggan membayar barang mereka dan perusahaan dagang mengirimkan barang tersebut.

Proses ini memungkinkan perusahaan dagang untuk mencatat transaksi dan memulai siklus akuntansi tanpa penundaan.

Baca juga: Siklus Akuntansi : Tahapan dan Penjelasan Lengkapnya

Kesimpulan

Itulah pembahasan lengkap mengenai siklus akuntansi perusahaan jasa dan perbedaannya dengan siklus akuntansi perusahaan dagang.

Siklus akuntansi harus Anda lewati jika Anda masih menggunakan pembukuan manual yang akan memakan banyak waktu.

Namun, Anda bisa dengan mudah melakukan semua siklus akuntansi tersebut jika Anda menggunakan software akuntansi yang memiliki fitur terbaik dan juga mudah digunakan, salah satunya adalah Accurate Online.

Accurate Online adalah software akuntansi berbasis cloud yang sudah digunakan oleh lebih dari ratusan ribu pengguna dari berbagai jenis bisnis dan memiliki fitur pembukuan terbaik sekaligus membantu operasional usaha Anda secara keseluruhan.

Dengan menggunakan Accurate Online, Anda tidak hanya akan mendapatkan kemudahan proses pembukuan dan akuntansi namun juga pengelolaan multi gudang dan cabang yang mudah, manajemen aset inventori, rekonsiliasi transaksi secara otomatis, pengelolaan dan pelaporan perpajakan dalam satu aplikasi dan masih banyak lagi.

Jadi tunggu apalagi? Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini:

akuntansibanner

Efisiensi Bisnis dengan Satu Aplikasi Praktis!

Konsultasikan kebutuhan bisnismu dengan tim kami.

Jadwalkan Konsultasi

artikel-sidebar

Download Template Pembukuan Bisnis

Template pembukuan untuk bisnismu dengan format Excel.

Khaula Senastri
Seorang lulusan S1 ilmu akuntansi yang suka membagikan istilah, rumus, dan berbagai hal yang berkaitan dengan dunia akuntansi lewat tulisan.

Artikel Terkait