Saat ini, menjalankan bisnis dropship tengah diminati oleh banyak orang, ada banyak sekali keuntungan yang bisa Anda dapatkan dalam menjalankan bisnis ini.
Tapi, sebagian calon pebisnis masih banyak yang belum mengetahui cara menjadi dropshipper yang sukses.
Untuk itu, pada kesempatan kali ini, kami akan membagikan cara menjadi dropshipper yang sukses.
Daftar Isi
Apa itu Dropshipper?
Sebelum masuk pada inti pembahasan, yakni cara menjadi dropship yang sukses, maka kita harus terlebih dahulu mengetahui pengertian dari dropshipping.
Dropshipping adalah salah satu bentuk menjual produk, yang mana pihak penjual tidak perlu menyimpan atau menyuplai barang yang ingin dijual.
Saat ada konsumen yang memesan pada penjual, barulah penjual meneruskan pembelian dan mengirimkan detail alamat pengiriman barang ke pihak supplier ataupun produsen.
Dalam hal ini, dropshipper adalah orang yang melakukan aktivitas dropshipping.
Seorang dropshipper yang menjalankan bisnis dropship harus mempunyai pemasok yang bersedia untuk diajak kerjasama.
Bisnis dropship ini berkembang seiring dengan semakin tingginya perkembangan di era digital. Sehingga, pebisnis bisa tetap menjalankan kegiatan bisnis dengan modal yang minim.
Baca juga: 10 Contoh Wirausaha Modal Kecil Untung Besar
Bagaimana Cara Kerja Dropshipper?
Cara kerja dropshipper cukup sederhana:
- Pilih produk: Dropshipper memilih produk dari pemasok atau platform dropshipping.
- Promosi dan pemasaran: Dropshipper kemudian memasarkan produk melalui platform e-commerce atau media sosial.
- Pesanan masuk: Ketika pelanggan melakukan pemesanan, dropshipper meneruskan pesanan tersebut ke pemasok.
- Pengiriman: Pemasok akan mengemas dan mengirimkan produk langsung kepada pelanggan, namun atas nama dropshipper.
Keuntungan utama bagi dropshipper adalah tidak perlu menyimpan stok barang, sehingga meminimalkan risiko kerugian jika barang tidak laku terjual.
Beberapa contoh bisnis yang menggunakan model dropshipping adalah mereka yang menjual produk melalui platform seperti Shopify, Lazada, Tokopedia, atau Shopee.
Misalnya, seseorang yang menjual aksesoris gadget tanpa memiliki gudang sendiri tetapi bermitra dengan pemasok yang mengurus pengiriman.
Baca juga: Cara Memulai Bisnis Dropship dan 5 Kelebihannya
Kelebihan dan Kekurangan Dropshipper
Sebagai pebisnis pasti terdapat keuntungan dan kerugian dari jenis bisnis yang dilakukan, berikut adalah beberapa di antaranya:
Kelebihan:
- Modal rendah: Karena tidak perlu membeli stok barang sebelumnya, dropshipping bisa dimulai dengan biaya yang relatif rendah.
- Tidak perlu stok: Anda tidak perlu menyimpan produk, sehingga tidak perlu memikirkan pergudangan.
- Fleksibilitas: Dropshipper dapat menjalankan bisnis dari mana saja asalkan memiliki akses internet.
Kekurangan:
- Margin keuntungan rendah: Karena Anda hanya perantara, margin keuntungan biasanya lebih kecil dibandingkan reseller atau pedagang tradisional.
- Keterbatasan kendali: Anda tidak memiliki kendali atas stok dan proses pengiriman, yang bisa menyebabkan masalah jika pemasok tidak bisa memenuhi pesanan tepat waktu.
- Persaingan tinggi: Dropshipping adalah bisnis yang sangat kompetitif, karena mudah dijalankan dan banyak orang yang mencoba.
Baca juga: Mengenal TikTok Dropshipping dan Cara Kerjanya
Bagaimana Cara Menjadi Dropshipper?
Keuntungan yang ditawarkan dalam menjalankan bisnis dropshipping memang membuat siapa saja ingin menjalankan bisnis dropship.
Namun, Anda harus terlebih dahulu mengetahui cara menjadi dropshipper dengan cara yang tepat.
Nah, berikut ini adalah 3 cara menjadi dropshipper yang sukses.
1. Tentukan Produk dan Supplier yang Tepat
Melakukan riset serta menentukan produk dan pemasok yang tepat merupakan hal penting. Tahap ini menjadi kunci yang akan menentukan tingkat kesuksesan bisnis Anda.
Banyak sekali calon pebisnis dropshipper yang merasa kesulitan dalam menemukan produk dan supplier yang tepat. Padahal, tidak ada aturan baku dalam memilihnya.
Namun jika Anda salah dalam menentukan produk dan supplier yang tepat, maka Anda hanya harus tinggal menunggu waktu untuk kalah dari kompetitor yang menjual barang sejenis dengan kualitas yang lebih baik.
Untuk itu, ada baiknya untuk melakukan identifikasi secara matang agar bisnis dropship Anda bisa berjalan dengan lancar.
Cobalah untuk memerhatikan skema kerjasama dengan pemasok Anda, termasuk skema keuntungan di dalamnya.
Perhatikan juga ceruk pasar, target pasar, dan para kompetitor Anda.
2. Pilihlah Strategi Pemasaran yang Tepat
Tidak ada satupun barang yang tidak laku, yang salah hanyalah produk yang salah pemasarannya.
Untuk itu, cara menjadi dropshipper yang selanjutnya adalah merencanakan tempat untuk menjual produk.
Saat ini, ada banyak sekali pilihan untuk memilih pasar yang tepat. Anda bisa menjualnya melalui toko online Anda sendiri melalui website, atau memanfaatkan marketplace terkenal seperti Tokopedia atau Shopee.
Namun, website miliki sendiri memiliki jangka panjang. Pasalnya, website sama saja seperti rumah Anda sendiri.
Anda bisa lebih memaksimalkan penjualan dan meningkatkan brand awareness pada produk yang akan Anda jual.
Baca juga: Ingin Berbisnis Kerajinan Tekstil? Ketahui Hal ini Dahulu!
3. Tambahkan Nilai Jual (Unique Selling Point)
Unique Selling Point atau USP adalah suatu konsep agar bisa membuat calon pembeli merasa bahwa Anda tidak hanya menjual produk saja, tapi ada juga keunikan tersendiri yang tidak dimiliki oleh para penjual lainnya.
Perlu Anda ketahui, persentase kemungkinan untuk bisa menjual produk ke pelanggan baru hanya sekitar 5% sampai 20%.
Sedangkan persentase kemungkinan menjual produk ke pelanggan lama adalah sebesar 60% hingga 70%.
Untuk itu, Anda harus memberikan first impression agar produk Anda tidak hanya dilihat saja oleh calon pelanggan.
Produk Anda harus memiliki keunikan sendiri agar calon pelanggan memiliki keinginan yang besar untuk mengenal produk Anda, sehingga persentase pembelian pun akan meningkat.
Hindari memberikan nilai jual yang lebih rendah sebagai nilai unik dari produk Anda. Kenapa? Karena tidak selamanya produk yang murah bisa mendatangkan kesuksesan untuk bisnis.
Terdapat banyak sekali cara yang bisa Anda siapkan untuk menambahkan nilai unik penjualan, seperti dengan menerapkan pembelian minimal dua produk gratis totebag yang bisa diberikan nama.
Cara lainnya dengan memberikan ekstra diskon untuk pembelian selanjutnya dengan minimal pembelian seharga 50 ribu rupiah.
Anda juga bisa menggunakan kata limited edition agar memberikan rasa urgensi dan takut, atau Fear of Missing Out (FOMO)
Baca juga: 10 Strategi Marketing Efektif untuk Produk Lokal Potensial
Perbedaan Dropshipper dan Reseller
Perbedaan utama antara reseller dan dropshipper terletak pada cara mereka mengelola stok dan proses pengiriman.
Reseller membeli produk dalam jumlah tertentu dari pemasok, menyimpan stok sendiri, lalu menjualnya kembali kepada pelanggan.
Karena mereka memiliki barang secara fisik, reseller bertanggung jawab atas pengelolaan inventaris, penentuan harga, dan pengiriman produk ke konsumen.
Di sisi lain, dropshipper tidak menyimpan stok barang.
Ketika ada pesanan dari pelanggan, dropshipper meneruskannya kepada pemasok atau produsen yang langsung mengirim produk ke pelanggan atas nama dropshipper.
Dengan model ini, dropshipper tidak perlu menangani inventaris atau pengiriman, namun mereka juga tidak memiliki kontrol penuh terhadap kualitas layanan pengiriman dan stok produk.
Baca juga: Apa Saja Peran Produsen Untuk Bisnis dan Ekonomi Negara?
Penutup
Demikianlah penjelasan lengkap tentang dropshipper dan bagaimana cara melakukannya. Anda bisa mengembangkan atau menyesuaikannya sendiri dengan strategi bisnis Anda.
Selain itu, agar bisa menjadi dropshipper yang sukses, Anda juga harus mencatat setiap transaksi dan membuat laporan keuangan.
Hal ini sangat penting agar Anda bisa mengetahui kondisi kesehatan finansial bisnis dropship Anda dan membuat keputusan bisnis yang tepat.
Namun bila Anda tidak memiliki waktu atau kesulitan dalam mencatat transaksi serta membuat laporan keuangan dalam bisnis dropship, Anda bisa menggunakan aplikasi bisnis dan akuntansi dari Accurate Online.
Kenapa? Karena aplikasi yang sudah dipercaya oleh ratusan ribu pebisnis di Indonesia ini akan mencatat kegiatan transaksi Anda secara otomatis dan akan menyajikan lebih dari 200 jenis laporan keuangan secara akurat, seperti laporan laba rugi, laporan neraca, laporan arus kas, dan masih banyak lagi.
Selain itu, Accurate Online juga telah dilengkapi dengan berbagai fitur bisnis luar biasa yang akan memudahkan Anda dalam melakukan penjualan dan pembelian, mengelola persediaan barang di gudang, menyelesaikan pajak perusahaan, dan lain sebagainya.
Penasaran dengan Accurate Online? Tenang, Anda bisa mencobanya lebih dulu selama 30 hari gratis dengan klik tautan gambar di bawah ini.