10+ Istilah Saham yang Harus Anda Ketahui Sebelum Mulai Berinvestasi

Jika Anda ingin masuk ke dalam investasi pasar saham, maka Anda harus mengetahui dan mempelajari berbagai istilah saham dasar yang ada di dalamnya.

Berbagai istilah saham ini sangat penting untuk diketahui arti dan juga fungsinya di dalam dunia investasi, khususnya untuk para investor pemula.

Kabar baiknya, kami sudah menyiapkan daftar istilah saham yang sangat mendasar. Ingin tahu apa saja? Baca terus artikel tentang istilah saham di bawah ini.

Mengenal 10+ Istilah Saham

1. Bursa Efek

Istilah saham pertama yang harus Anda ketahui dalam berinvestasi saham adalah bursa efek. Berdasarkan laman OJK-Pedia, bursa efek adalah pihak yang menyediakan sarana dan juga sistem dalam menyelenggarakan perdagangan saham. Sistem dan juga sarana ini dibuat untuk pihak penawar dan pihak pembeli efek.

Sebutan lain dari bursa efek ini adalah bursa saham dan pasar saham.

Baca juga: Apa itu Saham Gorengan? Ini Pengertian dan 2 Cara Tepat Dalam Menyikapinya

2. Buy & sell

Buy & sell adalah istilah saham yang digunakan untuk menggambarkan proses dan juga penjualan lembar saham. Proses yang satu ini dilakukan dalam periode waktu tertentu, tergantung dari keputusan pihak investor.

Saat Anda melakukan pembelian saham atau buy, maka artinya Anda telah masuk ke dalam bursa efek dan Anda telah membeli lembar saham.

Alasan investor menjual kembali saham atau sell yang dimilikinya pun sangat beragam. Beberapa ada yang menjual saham karena memang sedang memerlukan dana cair, tren sedang menurun, atau memang sudah sesuai dengan strategi yang dijalankan oleh investor tersebut saja.

3. Indeks Harga Saham

Istilah saham yang ketiga adalah indeks harga saham. Indeks harga saham adalah angka yang menunjukkan harga rata-rata dari beberapa perusahaan yang terdaftar di dalam satu indeks. Indeks ini memiliki peran yang sangat penting, khususnya oleh para calon investor saham.

Pasalnya, setiap calon investor pasti akan sangat memerlukan gambaran yang jelas terkait perusahaan publik yang ingin mereka investasikan nanti. Untuk di Bursa Efek Indonesia atau BEI sendiri, terdapat kurang lebih 34 indeks harga saham.

4. Capital Gain

Saat Anda sedang berinvestasi, sebagian besar tujuan utama para investor adalah mencari keuntungan. Nah, capital gain adalah istilah saham yang didalamnya menggambarkan keuntungan modal yang diraih oleh para investor.

Untuk menghitungnya, Anda bisa mencari selisih dari harga jual dan harga beli saham.

Baca juga: 6 Keuntungan Investasi Saham untuk Anda yang Masih Ragu dalam Berinvestasi

5. Capital loss

Istilah saham selanjutnya yang sangat dihindari para investor saham adalah capital loss. Kenapa? Karena capital loss mencerminkan kerugian modal yang terjadi pada investor.

Bila seorang investor ternyata menjual saham dengan harga yang lebih rendah daripada harga belinya, maka investor tersebut sedang mengalami capital loss.

6. Dividen

Saat Anda sedang berinvestasi, maka Anda harus mengetahui istilah saham ini. Dividen adalah laba atau keuntungan yang didapat oleh perusahaan untuk kemudian dibagikan pada setiap pemilik saham.

Pembagian dan nominal dari dividen ini nantinya akan ditentukan oleh kebijakan dari setiap perusahaan, bisa berupa saham ataupun uang.

7. Deposit

Sama seperti sedang menabung di bank, saat Anda ingin berinvestasi saham, maka Anda harus mendepositkan uang Anda.

Deposit adalah istilah yang digunakan untuk bisa menggambarkan adanya penyimpangan uang ke dalam rekening saham. Rekening saham ini juga seringkali disebut dengan RDN atau Rekening Dana Nasabah.

Setiap investor wajib menyetorkan minimum uang ke dalam RDN, tergantung dari saham yang nantinya akan dibeli oleh investor yang bersangkutan.

Baca juga: Apa itu Saham Outstanding Shares? Ini Pengertian dan 8 Jenis Saham Lainnya

8. Rapat Umum Tahunan

Saat Anda menyelami dunia investasi saham, maka Anda harus mengetahui istilah saham yang satu ini.

Sama seperti namanya, rapat umum tahunan adalah rapat yang diselenggarakan setiap tahun. Tujuan dari diadakannya rapat ini adalah untuk melaporkan hasil usaha tahun buku sebelumnya pada pemilik saham.

Rapat ini diselenggarakan oleh pemilik saham, dewan direksi perusahaan, dan juga komisaris perusahaan.

Selain itu, rapat ini juga diselenggarakan agar bisa menentukan kebijakan yang harus ditempuh perusahaan pada tahun buku yang akan datang.

9. Lelang

Istilah saham selanjutnya yang harus Anda ketahui adalah lalang. Pengertiannya sama seperti lelang pada umumnya.

Menurut laman OJK-Pedia, lelang adalah istilah yang digunakan untuk penjualan saham yang terdapat di bursa efek. Setiap penjual saham bisa menawarkan harga awal yang mereka inginkan.

Tapi bila tidak ada pembeli yang tertarik pada saham tersebut, maka penjual bisa melakukan lelang turun. Artinya, penjual akan menurunkan harga hingga terjadi kesepakatan dengan pihak pembeli.

10. Emiten

Emiten adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan pihak yang mendapatkan dana dari pasar modal. Dana ini diperoleh dengan cara menerbitkan dan juga menjual efek ke masyarakat atau ke publik.

Efek yang dimaksud tersebut bisa dalam bentuk saham, obligasi dan lain sebagainya. Sedangkan emiten tersebut bisa berbentuk organisasi atau kelompok, perusahaan, dan perorangan.

11. LQ45 Index

Istilah saham selanjutnya yang harus Anda ketahui adalah LQ45 index atau Liquid 45 index. Berdasarkan laman  Bursa Efek Indonesia, LQ45 adalah gabungan dari 45 emiten dengan tingkat likuiditas yang tinggi.

Sebanyak 45 emiten tersebut berhasil menduduki posisi tertinggi dalam hal penjualan atau dalam hal pembelian di pasar modal.

Baca juga: Pengertian Ekonomi Kreatif dan Contoh Usaha di bidang Kreatif

Penutup

Demikianlah penjelasan dari kami tentang berbagai istilah saham yang harus Anda pelajari dengan baik. Anda bisa terjun langsung dengan men-download aplikasi saham untuk mempelajari lebih lanjut.

Namun bila Anda belum siap untuk berinvestasi saham, #lebihbaik menginvestasikan dana Anda untuk pengembangan bisnis dengan menggunakan software akuntansi dan bisnis dari Accurate Online.

Software akuntansi yang dikembangkan dengan basis cloud ini mampu menyajikan lebih dari 200 jenis laporan keuangan yang bisa Anda akses di mana saja dan kapan saja secara real-time.

Selain itu, berbagai fitur bisnis luar biasa di dalamnya juga saling terintegrasi, sehingga akan mempermudah Anda dalam mengelola dan mengembangkan bisnis.

Masih ragu, tenang. Anda bisa membuktikannya sendiri dengan mencoba Accurate Online selama 30 hari gratis melalui tautan gambar di bawah ini.