Apa Itu Pendapatan Nasional? Ini Pengertian dan Manfaatnya!
Untuk Anda yang lahir di pertengahan atau awal 90-an, Anda pasti pernah mengalami kondisi krisis ekonomi yang memberikan dampak buruk pada pendapatan nasional.
Setelahnya ada Covid-19 memberikan dampak pada pendapatan nasional yang diterima di setiap rumah tangga.
Sehingga, memberikan dampak yang buruk pada sistem perekonomian itu sendiri, termasuk perekonomian Indonesia.
Nah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas secara khusus tentang pendapatan nasional dengan segala seluk beluk di dalamnya. Baca artikel ini hingga usai!
Daftar Isi
Apa itu Pendapatan Nasional?
Pendapatan nasional adalah total nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam periode tertentu, biasanya dalam satu tahun.
Pendapatan nasional mencerminkan kinerja ekonomi suatu negara dan sering digunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan ekonomi.
Pendapatan nasional juga dipahami sebagai hasil yang diterima oleh setiap masyarakat / rumah tangga yang bisa langsung dikonsumsi atau digunakan dalam periode waktu tertentu.
Untuk itu, bila produksi jasa atau barang tidak digunakan, bisa diartikan barang atau jasa tersebut tidak berfungsi dan akan terbuang sia-sia.
Sehingga, tidak akan masuk ke dalam pendapatan masyarakat atau pendapatan nasional.
Terkait hal tersebut, pencatatan bagi pihak pemerintah akan dikatakan sebagai pendapatan nasional
Yakni sistem pencatatan untuk menilai kegiatan ekonomi masyarakat dalam suatu negara dengan periode waktu yang sudah ditentukan.
Sehingga, catatan yang diambil dari pembukuan akuntansi dalam bentuk data, seperti total pendapatan yang didapat dari pajak penjualan, gaji yang dibayar ke karyawan asing atau karyawan dari dalam negeri, serta perusahaan lokal.
Baca juga: 3 Cara Penghitungan Pendapatan Nasional dengan Efektif
Fungsi Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional memiliki berbagai fungsi dan manfaat yang penting untuk ekonomi suatu negara. Berikut adalah beberapa fungsi dari pendapatan nasional:
1. Mengukur Kinerja Ekonomi
Pendapatan nasional digunakan untuk menilai seberapa baik perekonomian suatu negara berfungsi.
Angka-angka seperti PDB dan PNB memberikan gambaran tentang seberapa banyak barang dan jasa yang diproduksi dan nilai ekonominya.
2. Perbandingan Internasional
Pendapatan nasional memungkinkan perbandingan kinerja ekonomi antar negara.
Dengan membandingkan PDB per kapita, misalnya, kita bisa melihat standar hidup dan kesejahteraan ekonomi di berbagai negara.
3. Perencanaan Ekonomi
Data pendapatan nasional digunakan oleh pemerintah untuk merencanakan kebijakan ekonomi, seperti anggaran tahunan, kebijakan fiskal, dan program pembangunan.
Ini membantu dalam menetapkan prioritas dan mengalokasikan sumber daya.
4. Penentuan Kebijakan Moneter
Bank sentral menggunakan data pendapatan nasional untuk menentukan kebijakan moneter yang tepat, seperti suku bunga dan kontrol uang beredar, guna menjaga stabilitas ekonomi.
5. Evaluasi Kebijakan
Dengan memantau perubahan dalam pendapatan nasional dari waktu ke waktu, pemerintah dan pembuat kebijakan dapat mengevaluasi efektivitas kebijakan ekonomi yang telah diimplementasikan.
Baca juga: Cara Menghitung Pendapatan Per Kapita Di Dalam Suatu Negara
Manfaat Pendapatan Nasional
Mengukur pendapatan nasional memungkinkan pemerintah dan pembuat kebijakan untuk menilai pertumbuhan ekonomi, mengidentifikasi tren ekonomi, dan merumuskan strategi pembangunan yang lebih efektif.
Dengan memahami manfaat pendapatan nasional, kita dapat melihat bagaimana data ini membantu dalam pengambilan keputusan, alokasi sumber daya, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Berikut adalah manfaat lengkap dari perhitungan pendapatan nasional:
1. Indikator Kesejahteraan Ekonomi
Pendapatan nasional mencerminkan kesejahteraan ekonomi suatu negara. PDB per kapita, misalnya, sering digunakan sebagai indikator standar hidup dan kesejahteraan penduduk.
2. Peningkatan Investasi
Informasi tentang pendapatan nasional yang tinggi dan stabil dapat menarik investor domestik dan asing, karena menunjukkan perekonomian yang kuat dan prospek pertumbuhan yang baik.
3. Alokasi Sumber Daya yang Efektif
Dengan mengetahui komponen-komponen pendapatan nasional, pemerintah dan sektor swasta dapat membuat keputusan yang lebih baik mengenai alokasi sumber daya untuk sektor-sektor yang produktif.
4. Peningkatan Pendapatan Per Kapita
Pertumbuhan pendapatan nasional seringkali berkontribusi pada peningkatan pendapatan per kapita, yang pada gilirannya meningkatkan daya beli masyarakat dan standar hidup.
5. Pemantauan Perubahan Ekonomi
Analisis tren dalam pendapatan nasional membantu dalam memahami perubahan struktur ekonomi, seperti pergeseran dari sektor pertanian ke industri atau jasa, dan menyesuaikan kebijakan sesuai dengan perubahan tersebut.
Baca juga: Produk Domestik Bruto (PDB) adalah: Pengertian, Sejarah, dan Manfaatnya untuk Negara
Metode Penghitungan Pendapatan Nasional
Berdasarkan pengertian diatas, pendapatan nasional bisa dilakukan melalui tiga pendekatan utama, yaitu pendekatan produksi, pendekatan pendapatan, dan pendekatan pengeluaran.
Berikut ini adalah ulasannya:
1. Pendekatan Produksi
Pendekatan produksi adalah total nilai tambah dari setiap jasa atau barang yang diterima oleh suatu negara dalam periode waktu tertentu.
Contohnya seperti bidang agraris, industri, jasa, ekstraktif, dan juga niaga dalam satu periode waktu tertentu, yang biasanya satu tahun.
2. Pendekatan Pendapatan
Pendekatan pendapatan adalah perhitungan total pendapatan yang didapat dari pebisnis atau faktor produksi yang digunakan untuk menjalankan kegiatan produksi jasa atau barang dalam suatu negara tertentu. Contohnya seperti upah, sewa, gaji, bunga dan laba usaha.
3. Pendekatan Pengeluaran
Pendekatan pengeluaran adalah perhitungan pendapatan nasional yang diperoleh dari total pengeluaran untuk semua pelaku ekonomi, baik itu dari dalam negeri ataupun luar negeri.
Faktor Pengaruh Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional dipengaruhi oleh berbagai faktor yang mencerminkan kondisi ekonomi, sosial, dan politik suatu negara.
Berikut adalah beberapa faktor faktor apa saja yang mempengaruhi pendapatan nasional:
Faktor Ekonomi
- Sumber Daya Alam: Ketersediaan dan eksploitasi sumber daya alam seperti mineral, minyak, gas, dan lahan pertanian mempengaruhi tingkat pendapatan nasional.
- Tenaga Kerja: Jumlah, keterampilan, dan produktivitas tenaga kerja sangat mempengaruhi kapasitas produksi suatu negara.
- Modal: Modal finansial yang cukup juga diperlukan untuk mendanai investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
- Teknologi: Inovasi teknologi dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan nasional.
- Kewirausahaan: Pengusaha menciptakan lapangan kerja dan inovasi yang mendorong pertumbuhan ekonomi.
Faktor Sosial dan Demografis
- Populasi: Populasi yang lebih besar atau populasi usia kerja yang dominan cenderung meningkatkan pendapatan nasional.
- Kesehatan: Kesehatan yang baik berarti lebih sedikit hari sakit dan tenaga kerja yang lebih produktif.
- Pendidikan: Pendidikan yang baik meningkatkan kemampuan dan produktivitas tenaga kerja.
Faktor Politik dan Hukum
- Stabilitas Politik: Stabilitas politik menciptakan lingkungan yang kondusif untuk investasi dan pertumbuhan ekonomi.
- Kebijakan Pemerintah: Kebijakan fiskal (seperti perpajakan dan pengeluaran pemerintah) dan kebijakan moneter (seperti suku bunga dan pengendalian uang beredar) mempengaruhi tingkat aktivitas ekonomi dan pendapatan nasional.
- Peraturan dan Hukum: Perlindungan hak milik, penegakan kontrak, dan regulasi yang mendukung sangat penting untuk menciptakan iklim bisnis yang sehat.
Faktor Eksternal
- Perdagangan Internasional: Ekspor yang kuat meningkatkan pendapatan, sedangkan impor menyediakan barang dan jasa yang tidak dapat diproduksi secara efisien di dalam negeri.
- Investasi Asing: Investasi langsung asing (FDI) membawa modal, teknologi, dan manajemen yang dapat meningkatkan kapasitas produksi dan pendapatan nasional.
- Kondisi Ekonomi Global: Kondisi ekonomi di negara lain, termasuk pertumbuhan ekonomi, kebijakan perdagangan, dan fluktuasi nilai tukar, mempengaruhi permintaan untuk ekspor dan aliran investasi.
Baca juga: GNP: Pengertian, Rumus, dan Cara Menghitungnya
5 Konsep dan Komponen Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional terdiri dari berbagai komponen yang mencerminkan total nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam periode tertentu.
Komponen-komponen utama dalam penghitungan pendapatan nasional meliputi:
1. Produk Domestik Bruto (PDB)
Produk domestik bruto adalah jumlah total produk dalam bentuk jasa ataupun barang yang didapat dari beragam unit produksi dalam batas wilayah di dalam sebuah negara selama kurun waktu satu tahun lamanya.
Di dalam beberapa unit produksi tersebut terdapat juga unit produksi yang berasal dari perusahaan asing, tapi dengan catatan wilayah operasional kerjanya masih di dalam wilayah sebuah negara.
Contohnya seperti perusahaan Daging Sapi dari Selandia Baru yang memiliki cabang di Indonesia, nah hasil produksinya wajib dihitung di dalam PDB.
Berikut ini adalah rumus menghitung PDB:
PDB = Pendapatan WNI dalam negeri + Pendapatan WNA di dalam Negeri
2. Produk Nasional Bruto (PNB)
Produk Nasional Bruto adalah produk dalam bentuk jasa atau barang yang didapat dari penduduk dalam suatu negara selama kurun waktu satu tahun.
Di dalamnya termasuk produk atau jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang tinggal di luar negeri.
Contohnya seperti seorang Pria dari negara Jepang yang menjual laptopnya ke Indonesia, hasil dari penjualan laptop tersebut termasuk ke dalam PNB.
Rumus untuk menghitung PNB pun terdapat tiga jenis, yaitu:
PNB = Pendapatan WNI di dalam negeri + Pendapatan WNI di luar negeri
PNB =Pendapatan WNI di luar negeri – Pendapatan WNA di dalam negeri
PNB = PDB – Pendapatan Netto atas faktor dari luar negeri.
3. Produk Nasional Neto (PNN)
Produk Nasional Netto adalah suatu total hasil dari nilai PNB yang telah dikurangi dengan penyusutan modal pada proses kegiatan produksi.
Arti dari PNN itu sendiri adalah konsep pendapatan nasional yang di dalamnya hanya dilihat dari laba yang telah diperoleh.
Pasalnya, tujuan dari menghitung PNN adalah mencari nilai bersih dari suatu kegiatan produksi.
Contohnya harga laptop dari Toko A adalah 4 juta rupiah, tapi setelah beberapa tahun berlalu harganya turun menjadi 3 juta rupiah karena sudah sempat digunakan.
Nah, laptop tersebut mengalami pengurangan nilai barang atau penyusutan karena kondisinya sudah berbeda.
Berikut ini adalah rumus untuk menghitung PNN:
PNN = PDB – Penyusutan
4. Pendapatan Nasional Netto
Pendapatan Nasional Netto dihitung dengan total balas jasa yang telah diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi, yang pada akhirnya akan berhubungan dengan pajak atau yang umumnya dikenal dengan kebijakan fiskal
Untuk menghitungnya, produk nasional neto harus dikurangi dengan pajak tidak langsung dan ditambah dengan subsidi.
Sebagai contoh, PNB yang dilakukan oleh Indonesia di tahun 2019 adalah 800 triliun rupiah. Depresiasi ataupun penyusutannya diketahui sebesar 200 triliun rupiah.
Dan pajak yang dikenakan secara tidak langsung dikurangi subsidi sebesar 300 triliun rupiah. Berikut ini adalah rumus menghitungnya.
Pendapatan Nasional Netto = PNB – (Pajak Tidak Langsung + Subsidi)
Jawaban:
Pendapatan Nasional Netto = 800 Triliun – 200 Triliun + 300 Triliun = 300 Triliun
5. Pendapatan Perseorangan (Personal Income)
Pendapatan perorangan adalah jumlah total pendapatan yang diterima langsung oleh setiap orang.
Sehingga, dalam penghitungannya harus dikurangi dengan laba ditahan, iuran asuransi, iuran jaminan sosial, dan ditambah dengan pembayaran transfer, termasuk di dalamnya pendapatan bunga yang diperoleh oleh pemerintah dan juga pelanggan.
Berikut ini adalah rumus perhitungannya:
Pendapatan Perseorangan = Pendapatan Nasional Netto + transfer payment – (laba ditahan + iuran asuransi + iuran jaminan sosial + pajak perseroan).
6. Pendapatan yang Siap Dibelanjakan (Disposable Income)
Pendapatan yang siap untuk dibelanjakan adalah pendapatan yang dimanfaatkan untuk membeli jasa atau barang, lengkap dengan tabungan yang siap disalurkan menjadi investasi dan harus dikurangi dengan pajak langsung.
Pajak langsung adalah pajak yang mana bebannya tidak bisa dialihkan pada orang lain, seperti pajak pendapatan.
Berikut ini adalah cara menghitungnya:
Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI) = Pendapatan Perseorangan (PI) – Pajak langsung
Baca juga: Pendapatan Perkapita: Pengertian, Fungsi, Komponen, dan Cara Menghitungnya
Pendapatan Nasional Indonesia 2023
Pada tahun 2023, Indonesia menunjukkan berbagai dinamika ekonomi yang mempengaruhi pendapatan nasionalnya.
Informasi terkini tentang pendapatan nasional Indonesia pada tahun 2023 ini memberikan gambaran tentang pertumbuhan ekonomi, distribusi pendapatan, serta tantangan dan peluang yang dihadapi.
Untuk mendapatkan data lengkap mengenai pendapatan nasional Indonesia tahun 2019-2023, Anda dapat mengunduh file laporan melalui tautan berikut:
Download di sini: Laporan Pendapatan Nasional Indonesia 2023
Penutup
Demikianlah penjelasan dari kami tentang pendapatan nasional, lengkap dengan pengertian, manfaat dan cara menghitungnya.
Sebagai seorang pebisnis, Anda bisa turut serta membantu perekonomian negara dan pendapatan nasional dengan cara mengembangkan bisnis dan minat masyarakat pada produk Anda.
Namun dalam mengembangkan bisnis, terdapat hal lain yang harus Anda perhatikan dengan baik, yaitu pengelolaan bisnis dengan baik dan pencatatan laporan keuangan bisnis secara tepat. Hal tersebut bisa diperoleh dengan menggunakan cara manual atau cara otomatis.
Menggunakan cara manual tentunya akan sangat memakan banyak waktu dan sangat rentan terjadi kesalahan dan bahkan kecurangan.
Solusinya adalah dengan menggunakan cara otomatis. Cara otomatis yang dimaksud adalah dengan memanfaatkan aplikasi bisnis dan akuntansi dari Accurate Online.
Aplikasi ini dikembangkan oleh anak bangsa menggunakan teknologi cloud computing berbasis website yang telah dilengkapi dengan sistem keamanan tingkat tinggi.
Aplikasi ini juga didesain dengan tampilan dashboard yang sederhana. Sehingga, siapa saja bisa menggunakan aplikasi ini secara mudah, aman, dan juga nyaman.
Dengan menggunakan Accurate Online, Anda akan mendapatkan lebih dari 200 jenis laporan keuangan secara instan, melakukan penjualan dan pembelian secara mudah, mengelola persediaan barang digudang secara tepat, menyelesaikan kegiatan administrasi perpajakan tanpa telat, dan masih banyak lagi.
Saat ini, Accurate Online sudah dipercaya oleh ratusan ribu pebisnis dan telah meraih penghargaan TOP Brand Award dari tahun 2016 untuk kategori software akuntansi.
Sehingga, Anda sudah tidak perlu lagi meragukan keandalan dari aplikasi ini.
Lebih menariknya lagi, Anda bisa langsung mencoba seluruh keunggulan dan fitur luar biasa dari Accurate Online selama 30 hari gratis melalui tautan gambar di bawah ini.