Pengertian Aset: Jenis, Sifat, Peran, dan Contohnya

oleh | Nov 20, 2024

source envato.

Aset dalam dunia finansial memiliki peran yang sangat penting.

Dalam artikel ini, kita akan menguraikan pengertian aset, konsep, beserta dua jenis utamanya, serta mengeksplorasi sifat-sifat yang mendefinisikan nilai dan peran krusial aset dalam keuangan.

Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang pengertian aset, pebisnis dapat menggali berbagai strategi investasi dan pengelolaan keuangan dengan lebih bijak.

Pengertian Aset

Pengertian Aset

ilustrasi pengertian aset. source envato

Sebelum mengumpulkan aset, pengertian aset harus Anda ketahui untuk menghindari miskonsepsi yang bisa saja membuat Anda salah dalam menilai pengertian aset nantinya.

Pengertian aset adalah istilah yang diartikan menjadi beberapa definisi oleh beberapa subjek.

Secara bisnis, pengertian aset adalah sumber daya yang dimiliki atau dikendalikan oleh perusahaan yang diharapkan memberikan manfaat ekonomi di masa depan.

Definisi berikutnya datang dari Kamus Besar Bahasa Indonesia yang menyatakan bahwa aset adalah kekayaan berupa uang atau wujud benda lainnya yang nyata.

Sedangkan menurut wikipedia, pengertian aset adalah salah satu saldo normal debit atau sumber ekonomi yang sifatnya memberikan manfaat usaha di kemudian hari.

Definisi aset lainnya juga dinyatakan oleh beberapa ilmuwan dalam sebuah jurnal, diantaranya oleh Siregar, Hidayat, Munawir, dan lain sebagainya.

Baca juga : Jenis jenis Aktiva, Sifat, dan Contohnya dalam Bisnis

Karakteristik dan Sifat Aset

Aset memiliki sifat-sifat tertentu yang membedakannya dari elemen lain dalam laporan keuangan. Berikut adalah sifat-sifat utama aset:

1. Dimiliki atau Dikendalikan oleh Perusahaan

Aset harus berada di bawah kendali perusahaan, baik melalui kepemilikan langsung, hak hukum, atau kontrak.

Hal ini diperlukan agar perusahaan memiliki hak eksklusif untuk memanfaatkan manfaat ekonominya.

2. Memberikan Manfaat Ekonomi di Masa Depan

Aset diharapkan dapat menghasilkan arus kas masuk, meningkatkan efisiensi, atau mendukung kegiatan operasional di masa depan.

3. Dapat Diukur dengan Nilai Moneter

Aset harus memiliki nilai yang dapat diukur dan dinyatakan dalam satuan mata uang agar dapat dicatat dalam laporan keuangan.

4. Memiliki Masa Manfaat

Aset memiliki umur ekonomis tertentu, baik jangka pendek seperti aset lancar (kurang dari satu tahun) maupun jangka panjang seperti aset tetap (lebih dari satu tahun).

5. Berwujud atau Tidak Berwujud

Aset dapat berupa benda fisik (seperti tanah, bangunan, dan mesin) atau hak tidak berwujud (seperti merek dagang, paten, atau goodwill).

6. Digunakan untuk Mendukung Operasional

Sebagian besar aset digunakan untuk mendukung kegiatan bisnis, seperti produksi, distribusi, atau administrasi.

Baca juga: 9 Strategi Cerdas Manajemen Aset untuk Maksimalkan Efisiensi dan Nilai Bisnis Anda

Jenis-jenis Aset Menurut Keberadaan Fisik

Jenis Aset

ilustrasi pengertian aset. source envato

Aset dapat dibedakan berdasarkan wujud fisiknya menjadi aset berwujud dan aset tidak berwujud, berikut penjelasan dengan karakteristik dan contohnya:

Aset Berwujud

Aset ini memiliki bentuk fisik yang dapat dilihat, disentuh, dan digunakan dalam operasional perusahaan.

Aset berwujud sering kali berupa barang yang digunakan untuk mendukung produksi, distribusi, atau kegiatan administratif.

Karakteristik:

  • Memiliki bentuk fisik.
  • Dapat digunakan langsung dalam kegiatan operasional.
  • Nilainya dapat mengalami depresiasi (kecuali tanah).

Contoh Aset Berwujud:

  • Tanah: Lokasi untuk kantor, pabrik, atau gudang.
  • Bangunan: Gedung kantor, pabrik, atau toko.
  • Mesin dan Peralatan: Mesin produksi, komputer, alat teknologi.
  • Kendaraan: Truk pengiriman, mobil operasional.
  • Furniture dan Perlengkapan: Meja, kursi, lemari, dan rak.

Aset Tidak Berwujud

Aset ini tidak memiliki bentuk fisik tetapi memiliki nilai ekonomi dan memberikan manfaat jangka panjang kepada perusahaan.

Aset tidak berwujud biasanya berupa hak atau keistimewaan yang digunakan untuk mendukung operasional atau menciptakan keunggulan kompetitif.

Karakteristik:

  • Tidak memiliki bentuk fisik.
  • Memberikan manfaat ekonomi tidak langsung.
  • Biasanya diamortisasi (bukan didepresiasi).

Contoh Aset Tidak Berwujud:

  • Paten: Hak eksklusif atas suatu inovasi teknologi.
  • Merek Dagang: Identitas merek yang melindungi produk perusahaan.
  • Hak Cipta: Hak eksklusif atas karya seni, sastra, atau musik.
  • Goodwill: Nilai lebih dari reputasi perusahaan.
  • Lisensi: Hak untuk menggunakan atau memproduksi teknologi tertentu.

Baca juga : Mengenal Perbedaan Aset Tetap Berwujud dan Tidak Berwujud

Jenis-jenis Aset Menurut Konvertibilitas

Konvertibilitas Aset

ilustrasi pengertian aset. source envato

Klasifikasi pengertian aset selanjutnya ini membagi aset menjadi dua golongan yang lebih spesifik, yaitu aset tidak lancar dan aset lancar.

1. Aset Tidak Lancar

Pengertian aset tidak lancar adalah kelompok aset dalam laporan keuangan perusahaan yang tidak diharapkan akan diubah menjadi uang tunai atau dikonsumsi dalam siklus operasional.

Aktiva tidak lancar juga dikenal dengan sebutan aset tetap atau aset jangka panjang.

Beberapa contoh aset tidak lancar adalah:

  1. Aset Tetap (Fixed Assets): Aset tetap mencakup properti tanah dan bangunan, mesin dan peralatan, kendaraan, dan aset fisik lainnya yang digunakan dalam operasi perusahaan dalam jangka waktu yang lebih lama.
  2. Investasi Jangka Panjang (Long-term Investments): Investasi yang dimiliki oleh perusahaan dalam bentuk saham, obligasi, atau instrumen keuangan lainnya yang dimaksudkan untuk dipegang dalam jangka waktu yang lebih lama.
  3. Aktiva Tidak Lancar Lainnya (Other Non-current Assets): Merupakan kategori umum yang mencakup aset yang tidak masuk dalam kelompok-kelompok di atas, seperti hak paten, hak cipta, goodwill, dan lain sebagainya.

Aset tidak lancar memiliki peran penting dalam laporan keuangan perusahaan karena mencerminkan investasi jangka panjang.

Informasi mengenai aset tidak lancar membantu para pemangku kepentingan (stakeholders) untuk memahami struktur aset perusahaan dan bagaimana perusahaan mengelola sumber daya jangka panjangnya.

2. Aset Lancar

Pengertian aset lancar adalah kelompok aset dalam laporan keuangan perusahaan yang diharapkan dapat diubah menjadi uang tunai dalam siklus operasional normal perusahaan.

Pengertian aset lancar juga dikenal dengan sebutan aset jangka pendek yaitu mencakup aset-aset yang relatif mudah diubah menjadi uang tunai dalam waktu singkat.

Aktiva lancar biasanya digunakan untuk mendukung operasi sehari-hari perusahaan. Beberapa contoh aset lancar meliputi:

  1. Kas (Cash): di dalamnya mencakup uang tunai yang dimiliki oleh perusahaan dalam bentuk mata uang atau setara kas, seperti saldo di rekening bank.
  2. Piutang (Accounts Receivable): Piutang adalah uang yang harus diterima oleh perusahaan dari pelanggan atau pihak lain dalam bentuk tagihan yang belum dibayar.
  3. Persediaan (Inventory): persediaan adalah barang-barang yang dimiliki oleh perusahaan yang akan dijual dalam operasinya.
  4. Investasi Jangka Pendek (Short-term Investments): Di dalamnya mencakup investasi yang dapat dengan cepat diubah menjadi uang tunai, seperti surat berharga yang jatuh tempo dalam waktu singkat.

Aset lancar adalah indikator penting dalam mengukur likuiditas perusahaan, yaitu kemampuannya untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dengan menggunakan asetnya.

Baca juga: Aset Lancar dan Tidak Lancar: Pengertian, Perbedaan, dan Jenisnya

Peran Klasifikasi Aset bagi Perusahaan

Klasifikasi Aset

ilustrasi pengertian aset. source envato

Untuk bisnis yang menengah hingga yang besar, mengetahui klasifikasi aset adalah hal yang penting.

Perusahaan harus bisa membagi mana aset yang berwujud dan aset yang tak berwujud demi menentukan resiko yang mungkin terjadi dan solvabilitasnya.

Meskipun demikian, tak menutup kemungkinan bisnis startup atau bisnis yang masih kecil dan individu pribadi juga disarankan untuk mengetahui bagaimana pengklasifikasian aset.

Baca juga : Sistem Akuntansi Aset Tetap: Pengertian dan Manfaat Penerapannya

Penggunaan Aset dalam Bisnis

Penggunaan Aset

ilustrasi pengertian aset. source envato

Tak hanya untuk dimiliki saja, tentu saja ada kegunaan dari sebuah aset yang mana menguntungkan pemiliknya.

Anda bisa menggunakan aset dalam dua bentuk penggunaan, yaitu aset operasional dan aset non operasional.

1.  Aset Operasi

Aset operasi merupakan aset yang bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, entah itu kebutuhan pribadi maupun kebutuhan bisnis.

Aset yang bisa digunakan untuk kebutuhan ini antara lain peralatan berbisnis, hak cipta, hak paten, mesin, barang dagang, dan lain-lain.

2. Aset Non Operasi

Sebaliknya, aset non operasi adalah aset yang tidak digunakan untuk keseharian, contohnya adalah tanah kosong, surat berharga, bunga deposito, dan investasi.

Baca juga : Mau Menghitung Penyusutan Aset Tetap? Pakai Metode Garis Lurus aja!

Kesimpulan

Pengertian aset hadir sebagai bentuk kekayaan seseorang maupun sebuah perusahaan.

Di dalamnya ada pengklasifikasian yang harus diketahui siapa saja yang memilikinya.

Bagaimana saja penggunaannya-pun juga harus diketahui untuk bisa menjaga aset-aset tersebut.

Pembukuan yang benar akan sangat berpengaruh pada perhitungan jumlah aset di bisnis Anda.

Gunakanlah software akuntansi yang memiliki fitur penghitungan aset seperti Software Akuntansi dan Bisni Accurate Online.

Accurate Online adalah software akuntansi berbasis cloud yang memiliki fitur terlengkap, seperti penghitungan aset, pajak dan penggajian karyawan.

Hanya dengan 200 ribu perbulan Anda bisa menggunakan segudang fitur terbaik untuk pembukuan Anda.

Tertarik menggunakan Accurate Online? Anda bisa mencobanya secara gratis selama 30 hari dengan  klik tautan pada gambar di bawah!

akuntansibanner

Efisiensi Bisnis dengan Satu Aplikasi Praktis!

Konsultasikan kebutuhan bisnismu dengan tim kami.

Jadwalkan Konsultasi

artikel-sidebar

Download Template Pembukuan Bisnis

Template pembukuan untuk bisnismu dengan format Excel.

Khaula Senastri
Seorang lulusan S1 ilmu akuntansi yang suka membagikan istilah, rumus, dan berbagai hal yang berkaitan dengan dunia akuntansi lewat tulisan.

Artikel Terkait