Secara umum, pengertian kas adalah suatu harta kekayaan yang dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan.
Pemahaman akan kas ini sangat penting untuk siapa saja, terutama untuk para pebisnis ataupun mereka yang bertanggung jawab dalam mengelola keuangan perusahaan.
Lantas, apa pengertian kas sebenarnya berdasarkan para ahli dan juga dalam dunia akuntansi? Baca terus artikel tentang pengertian kas berikut ini.
Daftar Isi
Pengertian Kas
Dalam bidang ilmu akuntansi, pengertian kas adalah suatu harta kekayaan yang memiliki sifat lebih likuid dan berjangka waktu lebih pendek untuk bisa dimanfaatkan secara bebas dalam pendanaan operasional perusahaan.
Beberapa pendapat lain ada yang menjelaskan bahwa pengertian kas adalah suatu aktiva perusahaan yang berbentuk uang tunai yang dipegang oleh perusahaan ataupun disimpan di bank dan bisa dimanfaatkan untuk bisa digunakan untuk pendanaan umum perusahaan.
Dalam dunia bisnis, nilai kas suatu perusahaan menjadi salah satu indikator terkait performa perusahaan tersebut.
Artinya, semakin tinggi nilai kas perusahaan, maka performa perusahaan tersebut akan dinilai baik.
Baca juga: Laporan Arus Kas: Fungsi, Manfaat, Cara Membuat, dan Contohnya
Pengertian Kas Menurut Para Ahli
Agar kita bisa lebih memahami pengertian kas, mari kita membaca pengertian kas menurut para ahli berikut ini.
1. Rizal Effendi
Rizal Effendi menjelaskan bahwa pengertian kas adalah seluruh uang atau kekayaan perusahaan yang bisa digunakan sebagai alat pembayaran atau alat melunasi kewajiban perusahaan.
Beberapa hal yang bisa dikategorikan sebagai kas adalah rekening giro bank, dan uang kas yang terdapat di dalam perusahaan itu sendiri.
Kas yang terdapat di dalam perusahaan adalah harta yang paling lancar, kenapa? Karena neraca di dalamnya akan ditempatkan pada bagian atas dalam kelompok teratas.
2. Dwi Martani
Dwi Martiani menjelaskan bahwa pengertian kas adalah suatu aset keuangan yang paling likuid dan bisa digunakan untuk kegiatan keberlangsungan perusahaan dan memenuhi kewajiban perusahaan.
3. Thomas Sumarsan
Thomas Sumarsan menjelaskan bahwa kas adalah suatu aset lancar yang sifatnya sangatlah likuid dan juga bisa dimanfaatkan secara langsung untuk keberlangsungan perusahaan.
4. Rudianto
Menurut Rudianto, pengertian kas adalah suatu alat pembayaran ataupun pertukaran milik perusahaan dan sudah bisa digunakan untuk kegiatan transaksi perusahaan ketika memang dibutuhkan.
5. Dwi Martani dkk.
Dwi Martani dkk. menjelaskan bahwa pengertian kas adalah aset keuangan milik perusahaan yang bisa digunakan untuk keperluan operasional perusahaan.
Kas juga diartikan sebagai alat pembayaran yang bisa digunakan dengan bebas untuk mendanai kegiatan perusahaan.
6. Menurut Munawir
Munawir dalam bukunya menerangkan bahwa pengertian kas adalah uang tunai yang bisa digunakan untuk mendanai kegiatan perusahaan, di dalamnya termasuk cek yang diterima dari konsumen dan simpanan perusahaan di bank dalam bentuk giro maupun demand deposit.
7. Theodorus M. Tuanakotta, AK
kas dan bank menurut ahli akuntansi ini adalah seluruh uang dan juga simpanan yang disimpan di bank dan secara langsung bisa dicairkan setiap waktu tanpa mengurangi nilai dari simpanannya tersebut.
Kas bisa dibedakan menjadi kas kecil atau dana kas lain seperti penerimaan uang tunai, serta berbagai cek untuk diserahkan pada pihak bank keesokan harinya.
8. Standar Akuntansi Keuangan
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) menjelaskan bahwa pengertian kas adalah seluruh alat pembayaran yang siap dan bebas digunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan.
Sedangkan bank adalah sisa rekening giro perusahaan yang bisa digunakan oleh perusahaan secara bebas untuk membiaya kegiatan umumnya.
9. Zaki Baridwan
Zaki berpendapat bahwa pengertian kas adalah suatu alat tukar dan bisa digunakan dalam suatu bentuk ukuran dalam bidang akuntansi.
Baca juga: Jurnal Penerimaan Kas: Pengertian, Format, Contoh dan Cara Posting
Peran Kas dalam Perusahaan
Kas memegang peran penting dalam kelangsungan operasional dan stabilitas keuangan perusahaan. Berikut ini beberapa peran utama kas:
1. Menjalankan Operasional Harian
Kas digunakan untuk membiayai aktivitas rutin seperti pembayaran gaji, pembelian bahan baku, pembayaran listrik, sewa, dan biaya operasional lainnya.
2. Menjaga Likuiditas Perusahaan
Kas menjadi indikator utama likuiditas. Dengan ketersediaan kas yang cukup, perusahaan dapat memenuhi kewajiban jangka pendek tanpa perlu menjual aset atau berutang.
3. Membayar Kewajiban dan Menjaga Reputasi
Kas dibutuhkan untuk melunasi utang dan kewajiban tepat waktu. Hal ini penting untuk menjaga kepercayaan kreditur, pemasok, dan pihak ketiga lainnya.
4. Menjadi Dasar Evaluasi Keuangan
Posisi kas digunakan dalam analisis arus kas dan laporan keuangan untuk menilai efisiensi manajemen keuangan dan kemampuan bertahan perusahaan.
Baca juga: Pengertian Rasio Likuiditas, Jenis-jenis Rasio, dan Cara Menghitungnya
Karakteristik Kas
Kas merupakan aset lancar yang paling likuid dan digunakan dalam operasional sehari-hari perusahaan. Berikut adalah karakteristik utama kas:
1. Likuiditas Tinggi
Kas dapat langsung digunakan untuk transaksi tanpa perlu dikonversi ke bentuk lain, menjadikannya aset paling mudah dicairkan.
2. Nilainya Tetap
Kas memiliki nilai nominal yang tetap dan tidak mengalami fluktuasi seperti aset lainnya (misalnya saham atau obligasi).
3. Digunakan untuk Pembayaran
Digunakan dalam semua bentuk transaksi pembayaran, baik internal (gaji, pembelian) maupun eksternal (utang, investasi).
4. Mencakup Berbagai Bentuk
Tidak hanya uang tunai, tetapi juga mencakup saldo rekening giro di bank, cek yang diterima, dan dana kas kecil.
5. Objek Pengawasan Ketat
Karena rawan disalahgunakan atau dicuri, kas membutuhkan sistem pengendalian internal yang ketat, seperti pencatatan harian dan otorisasi transaksi.
6. Sering Digunakan sebagai Indikator Kesehatan Keuangan
Posisi kas sering digunakan untuk menilai likuiditas dan stabilitas keuangan jangka pendek suatu perusahaan.
Baca juga: Laporan Arus Kas Tidak Langsung: Pengertian, Kelebihan, Cara Menyusun
Jenis-jenis Kas
Di dalam perusahaan, kas bisa dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan tujuannya. Beberapa jenis kas yang ada di dalam perusahaan adalah:
1. Petty Cash (Kas Kecil)
Petty cash adalah bentuk uang tunai yang sudah disiapkan oleh pihak perusahaan untuk membayar berbagai bentuk pengeluaran yang nilainya relatif sangat kecil dan juga tidak ekonomis bila pembayarannya dilakukan menggunakan cek.
2. Kas di Bank
Kas di bank adalah bentuk simpanan uang perusahaan yang tersimpan di rekening bank tertentu yang nilainya cenderung besar dan memerlukan keamanan lebih tinggi.
Dalam hal ini, kas di bank akan selalu berkaitan dengan rekening koran perusahaan pada bank tersebut.
3. Pelaporan Kas
Pelaporan kas ini bisa dilakukan secara langsung. Tapi, dalam pelaksanaannya tentu akan terjadi beberapa masalah, yaitu:
4. Cash Equivalents
Cash equivalents atau setara kas adalah gabungan aset perusahaan yang mempunyai maturity kurang dari tiga bulan lamanya.
Setara kas ini sangatlah bermanfaat untuk digunakan saat kondisi finansial perusahaan sedang susah dan juga tidak stabil. Contoh yang paling sederhana dari setara kas ini adalah surat utang negara.
5. Restricted Cash
Restricted cash adalah suatu bentuk kas yang secara sengaja dipisahkan oleh perusahaan untuk melunasi kewajiban di masa depan yang jumlahnya cenderung sangat besar.
Sebagai contoh, perusahaan A mempunyai kewajiban dalam membayar kerusakan lingkungan sebesar 10 juta rupiah untuk lima tahun yang akan datang.
Dengan dasar kondisi ini, maka perusahaan harus bisa menyisihkan uang sebesar 10 juta rupiah pada akun restricted cash.
6. Bank Overdrafts
Bank overdrafts merupakan cek yang jumlah nilainya lebih besar daripada rekening bank. Contohnya perusahaan ABC menerbitkan cek sebanyak 150 juta, padahal jumlah saldo rekening perusahaan ABC hanya 120 juta, maka 30 juta sisanya akan masuk pada utang jangka pendek.
Untuk mengelola berbagai jenis kas seperti petty cash, kas di bank, hingga kas yang dibatasi penggunaannya, tentu dibutuhkan sistem pencatatan yang rapi, fleksibel, dan mudah digunakan.
Dengan Software Akuntansi Accurate Online, Anda bisa mencatat dan memantau seluruh jenis kas secara terpisah, real-time, dan otomatis masuk ke laporan arus kas maupun laporan keuangan lainnya.
Anda pun dapat mengatur hak akses, mengelola saldo kas kecil, serta melakukan rekonsiliasi bank secara praktis hanya dalam satu platform.
Baca juga: Langkah Awal Menggunakan Software Akuntansi untuk Pembukuan Bisnis
Contoh Kas
Hal yang Termasuk Kas (Cash)
- Uang tunai dalam wujud kertas dan logam
- Uang perusahaan yang tersimpan di dalam bank yang bisa diambil sewaktu-waktu.
- Cek yang bisa diterima sebagai pembayaran dari pihak lain.
- Kasir cek atau travell check yang dikeluarkan oleh suatu bank umum untuk melayani pihak nasabah yang ingin melakukan perjalanan dengan jarak yang cukup jauh.
- Kasir cek yang dibuat dan juga ditandatangani oleh suatu bank dan ditarik oleh bank tersebut untuk melakukan pembayaran pada pihak lainnya.
- Wesel pos yang bisa digunakan sebagai uang tunai ketika ingin digunakan.
Hal yang Tidak Termasuk Kas (Cash)
- Deposito berjangka atau time deposite, adalah uang simpanan di bank yang hanya bisa diambil dalam jangka waktu tertentu saja.
- Uang yang sudah disediakan untuk tujuan tertentu sehingga penggunaannya akan sangat terikat. Contohnya adalah dana pensiun.
- Cek mundur Post date check, yang tidak bisa dikategorikan dalam kas sebelum jangka waktunya tiba.
- Perangko
Baca juga: Contoh Buku Kas dan Cara Sederhana dalam Membuatnya
Pengendalian Kas
Pengendalian kas terbagi menjadi dua, yaitu pengendalian untuk penerimaan kas dan untuk pengeluaran kas.
Pengendalian untuk penerimaan kas haruslah segera dicatat. Selain itu, disarankan seluruh penerimaan kas pada hari itu juga harus disetorkan atau disimpan di bank.
Untuk penerimaan kas juga lebih baik diadakan pemisahan fungsi antara petugas yang menangani penerimaan kas dengan menggunakan mesin cash register.
Sedangkan pada pengendalian untuk pengeluaran kas harus dilakukan dengan menggunakan cek, kecuali pengeluaran pada nilai yang jumlahnya lebih kecil dan juga tidak efisien bila menggunakan cek bisa dilakukan dengan memanfaatkan petty cash.
Cek juga harus ditandatangani oleh 2 orang pejabat atau lebih dan cek yang dianggap batal digunakan atau salah tulis harus bisa diatur secara rapi. Selain itu, gunakanlah cap lunas pada bukti dan cek yang sudah dikeluarkan.
Pengendalian Kas Internal
Pengendalian internal kas ini sangatlah penting untuk bisa menjaga kas dan memastikan nilai keakuratan akuntansi pencatatan kas karena kas adalah aktiva yang paling lancar dan juga menjadi sangat mudah untuk diselewengkan penggunaannya.
Tujuan pengendalian internal kas adalah memberikan jaminan yang wajar bahwasanya aktiva bisa dilindungi dan digunakan untuk bisa mencapai tujuan usaha, memberikan informasi bisnis yang lebih akurat, serta agar karyawan mampu mematuhi seluruh peraturan yang berlaku.
Pengendalian kas internal juga mampu melindungi aktiva perusahaan dari tindak kejahatan pencurian, penggelapan, ataupun penempatan aktiva pada lokasi yang tidak seharusnya.
Baca juga: Jenis jenis Aktiva, Sifat, dan Contohnya dalam Bisnis
Penutup
Demikianlah penjelasan lengkap dari kami tentang pengertian kas, karakteristik dan jenis-jenis kas yang ada di dalam dunia akuntansi.
Bila Anda merasa kesulitan untuk mencatat arus kas, membuat laporan arus kas atau kesulitan lainnya, maka gunakanlah software akuntansi dari Accurate Online.
Accurate Online adalah aplikasi akuntansi yang mampu menyediakan berbagai laporan keuangan secara lengkap, mudah, dan real-time karena sudah dibuat dengan basis cloud-system.
Selain itu, tampilan dashboard di dalamnya juga sangatlah sederhana sehingga akan lebih mudah digunakan oleh siapapun.
Tertarik? Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online selama 30 hari gratis dengan klik tautan pada gambar di bawah ini.