Pengertian Laporan Audit, Fungsi, Tahapan, dan 4 Jenis Opini Audit

oleh | Des 4, 2020

source envato.

Pengertian Laporan Audit, Fungsi, Tahapan, dan 4 Jenis Opini Audit

Audit adalah pemeriksaan formal akun keuangan individu, bisnis atau organisasi yang menghasilkan laporan audit. Audit internal dilakukan oleh anggota organisasi atau bisnis yang sama, dan audit eksternal dapat dilakukan oleh badan pengatur atau badan pemerintah.

Laporan audit adalah dokumen yang dibuat oleh auditor profesional pada akhir proses audit. Ini memberikan detail yang baik dari setiap temuannya pada data keungan.

Audit dilakukan untuk berbagai alasan, termasuk untuk tujuan memperoleh modal moneter dan menjaga kepatuhan pemerintah. Baca terus artikel ini untuk mengetahui laporan audit secara mendalam:

Pengertian Laporan Audit

Pengertian Laporan Audit

ilustrasi laporan audit. source envato

Dilansir dari laman Indeed, laporan audit adalah laporan yang berisi opini audit yang dikeluarkan oleh auditor independensi setelah melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan entitas dan laporan terkait.

Hal tersebut termasuk laporan keuangan, akun manajemen, laporan manajemen. atau laporan lain seperti laporan yang sesuai. Sebagian besar laporan tersebut diterbitkan berdasarkan hasil pemeriksaan profesional auditor terhadap kriteria atau standar pengukuran.

Misalnya, auditor melakukan auditnya atas laporan keuangan klien terhadap standar akuntansi yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan tersebut.

Dengan kata lain, mereka menelaah apakah laporan keuangan disusun dengan pandangan benar dan wajar sesuai dengan standar akuntansi atau tidak. Standar tersebut dapat berupa IFRS, PABU atau PSAK. Setelah menyelesaikan pengujian mereka, auditor kemudian menerbitkan laporan audit atas laporan keuangan yang baru saja mereka audit. Laporan ini juga akan memasukkan opini mereka atas laporan keuangan.

Baca juga: Apa itu Audit? Berikut Pengertian, Jenis, Tahapan dan Fungsinya

Fungsi Laporan Audit

Fungsi Laporan Audit

ilustrasi laporan audit. source envato

Laporan audit digunakan oleh banyak pemangku kepentingan termasuk manajemen entitas, dewan direksi, pemegang saham, investor, badan pemerintah, bank, dan banyak lainnya.

Dalam kebanyakan kasus, laporan audit dikeluarkan untuk mencakup laporan keuangan selama 12 bulan atau periode satu tahun.

  • Investor menggunakan laporan audit dan laporan keuangan yang diaudit untuk menilai kinerja keuangan dan posisi keuangan entitas untuk peluang investasi mereka.
  • Badan pemerintah menggunakan laporan audit dan laporan keuangan untuk menilai kelengkapan dan keakuratan laporan pajak.
  • Pemegang saham dan dewan direksi menggunakan laporan audit untuk menilai integritas manajemen dan transparansi laporan keuangan.

Jenis laporan audit yang berbeda mengandung opini audit yang berbeda dan penyebab utamanya adalah dari perbedaan salah saji yang ditemukan dalam laporan keuangan. Jenis laporan audit yang berbeda mewakili tingkat jaminan yang berbeda.

Baca juga: Mengetahui Dasar Dasar Akuntansi Keuangan Secara Lengkap

Tahapan dalam Membuat Laporan Audit

Tahapan dalam Membuat Laporan Audit

ilustrasi laporan audit. source envato

1. Meminta Dokumen Keuangan

Setelah memberi tahu organisasi tentang audit yang akan datang, auditor biasanya meminta dokumen yang tercantum pada daftar periksa pendahuluan audit. Dokumen-dokumen ini mungkin termasuk salinan laporan audit sebelumnya, laporan bank asli, kuitansi dan buku besar.

Selain itu, auditor dapat meminta bagan organisasi, bersama dengan salinan risalah dewan dan komite serta salinan anggaran rumah tangga dan peraturan tetap.

2. Mempersiapkan Rencana Audit

Auditor memeriksa informasi yang terkandung dalam dokumen dan merencanakan bagaimana audit akan dilakukan. Lokakarya risiko dapat dilakukan untuk mengidentifikasi kemungkinan masalah. Rencana audit kemudian disusun.

3. Menjadwalkan Rapat Terbuka

Manajemen senior dan staf administrasi kunci kemudian diundang ke pertemuan terbuka di mana ruang lingkup audit disajikan oleh auditor.

Kerangka waktu untuk audit ditentukan, dan masalah waktu apa pun seperti jadwal liburan dibahas dan ditangani. Kepala departemen mungkin diminta untuk memberi tahu staf tentang kemungkinan wawancara dengan auditor.

Baca juga: Biaya Operasional: Pengertian, Jenis, Manfaat & Penghitungan Rasionya

4. Melakukan Kerja Lapangan di Lokasi

Auditor mengambil informasi yang dikumpulkan dari rapat terbuka dan menggunakannya untuk menyelesaikan rencana audit. Kerja lapangan kemudian dilakukan dengan berbicara kepada anggota staf dan meninjau prosedur dan proses.

Auditor menguji kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur. Kontrol internal dievaluasi untuk memastikannya memadai. Auditor dapat mendiskusikan masalah yang muncul untuk memberi organisasi kesempatan untuk merespons.

5. Menyusun Laporan

Auditor menyiapkan laporan yang merinci temuan audit. Termasuk dalam laporan tersebut adalah kesalahan matematika, masalah posting, pembayaran resmi tetapi tidak dibayar dan perbedaan lainnya; masalah audit lainnya juga terdaftar.

Auditor kemudian menulis komentar yang menjelaskan temuan audit dan merekomendasikan solusi untuk setiap masalah.

6. Menyiapkan Pertemuan Penutupan

Auditor meminta tanggapan dari manajemen yang menunjukkan apakah setuju atau tidak setuju dengan masalah dalam laporan, deskripsi rencana tindakan manajemen untuk mengatasi masalah dan tanggal penyelesaian yang diproyeksikan.

Pada pertemuan penutupan, semua pihak yang terlibat membahas laporan dan tanggapan manajemen. Jika ada masalah yang tersisa, masalah tersebut telah diselesaikan pada saat ini.

Baca juga: Net Profit Margin: Pengertian, Formula Dan Perbedaanya Dengan Gross Profit Margin

5 Jenis Opini Audit

Jenis Opini Audit

ilustrasi laporan audit. source envato

Ada lima jenis opini audit yang dikeluarkan oleh auditor atas laporan keuangan. Setiap jenis laporan mengandung arti dan pesan yang berbeda dari auditor kepada pengguna laporan keuangan.

Opini audit tersebut adalah sebagai berikut:

1.  Unqualified Opinion Wajar tanpa pengecuaiaan

Opini Audit Wajar Tanpa Pengecualian yang dikeluarkan oleh auditor atas laporan keuangan ketika auditor tidak menemukan kesalahan penyajian material setelah pengujian mereka. Laporan ini berisi opini Wajar Tanpa Pengecualian dari auditor independen.

Laporan tersebut menunjukkan bahwa laporan keuangan entitas disusun dan disajikan dengan benar dan wajar serta sesuai dengan kerangka akuntansi yang digunakan.

Ini pertanda baik bagi semua jenis pemangku kepentingan yang bersedia menggunakan laporan keuangan. Anda mungkin menemukan apakah laporan audit bersih atau tidak di paragraf opini.

Laporan Audit Wajar Tanpa Pengecualian tampaknya tidak hanya menunjukkan kepada para pemegang saham bahwa laporan keuangan adalah penyajian yang benar dan wajar, dan bebas dari semua salah saji material.

Namun juga menyiratkan bahwa tim manajemen memiliki integritas yang tinggi kepada pemegang saham.

Namun sebelum mengungkapkan kebenaran laporan audit, pastikan bahwa auditor yang menerbitkan laporan tersebut berasal dari KAP independen. Empat besar firma audit adalah firma tempat sebagian besar pemegang saham mengungkapkan kebenarannya.

2. Qualified Opinion Atau Opini Wajar Dengan Pengecualian

Seorang auditor akan menyatakan opini wajar dengan Pengecualian jika adanya hal berikut ini :

  • Adanya bukti yang telah didapatkan oleh auditor secara tepat dan cukup untuk memberikan kesimpulan terjadinya kesalahan penyajian yang dilakukan secara individual ataupun secara agregasi. Pengaruh dari hasil audit, adanya material yang tidak preventif terhadap laporan keuangan yang disajikan.
  • Tidak diperolehnya bukti secara cukup dan tepat oleh auditor untuk mendukung opininya. Namun, auditor melakukan penyimpulan adanya pengaruh kesalahan penyajian tidak terdeteksi pada laporan keuangan yang muncul. Kalaupun terjadi maka adanya material tapi tidak pervasif.

3. Modified Unqualified Opinion Atau Opini Wajar Tanpa Pengecualian Dengan Paragraf Penjelasan

Pada jenis opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan didasarkan pada suatu keadaan tertentu yang tidak berdampak langsung pada opini auditor. Penjelasan paragraf akan diberikan auditor berkaitan dengan situasi tertentu yang sebelumnya sudah disebutkan. Beberapa keadaan tersebut menjadi pemicu adanya modified unqualified opinion.

  • Adanya beberapa pendapat dari auditor diambil dari pendapat auditor independen yang lain.
  • Tidak ada aturan jelas laporan keuangan sehingga bisa menyimpang dari Standar Akuntansi Keuangan.
  • Terjadinya pengaruh dari ketidakpastian keadaan masa yang akan datang serta hasil yang tidak terprediksi.

4. Adverse Opinion Atau Opini Tidak Wajar

Opini auditor dinyatakan tidak wajar jika pada saat auditor melakukan pemeriksaan terhadap laporan keuangan mendapatkan bukti yang tepat dan cukup. Selanjutnya auditor akan menyimpulkan adanya kesalahan yang terjadi pada laporan keuangan, seperti kesalahan penyajian.
Kesalahan penyajian ini bisa juga karena individual atau secara agregasi. Yang merupakan material serta pervasif dihadapkan pada laporan keuangan. Pervasif berarti bahwa adanya kesalahan yang berdampak kemana pun serta mendalam.

5. Disclaimer of Opinion Atau Opini Tidak Menyatakan Pendapat

Pada opini tidak menyatakan pendapat ini, seorang auditor tidak akan melakukan penyimpulan terhadap pengaruh penyajian kesalahan material yang tidak terdeteksi pada laporan keuangan. Jikalau ada tentu bersifat preventif dan material.

Ketika ruang lingkup audit terbatas, seorang auditor tentu tidak akan melakukan pemeriksaan berdasarkan standar audit yang sudah ditetapkan maka terjadilah disclaimer of opinion tersebut. Dalam memahami opini audit serta jenis opini auditor tersebut merupakan hal penting yang dilakukan untuk mengaudit laporan keuangan.

Baca juga: Budget Plan atau Perencanaan Anggaran: Pengertian dan Tipsnya

Keuntungan Menggunakan Laporan Audit

keuntungan menggunakan laporan audit

ilustrasi laporan audit. source envato

1. Memberikan jaminan atas Laporan Keuangan

Laporan audit yang dikeluarkan oleh auditor profesional dan independen yang merupakan independensi operasional dari manajemen entitas. Laporan yang dikeluarkan dari mereka dapat membantu para pengguna laporan keuangan untuk memastikan bahwa informasi keuangan tersebut benar atau tidak.

2. Membuktikan integritas manajemen pada pemegang sahamnya

Karena auditor adalah independensi dari manajemen, laporan tersebut dapat membuktikan apakah manajemen jujur ​​kepada pemegang sahamnya atau tidak. Hal ini terkait dengan prinsip dan teori keagenan.

3. Sebagai persyaratan hukum dan regulasi

Sebagian besar negara mewajibkan entitas yang memiliki kriteria spesifik agar laporan keuangannya diaudit oleh auditor independen. Kriteria tersebut seperti omset tahunan, nilai aset, dan jumlah karyawan. Auditor adalah bukti yang dapat membuktikan kepada pemerintah bahwa entitas tersebut mematuhi hukum.

4. Sebagai persyaratan pemegang saham

Sebagian besar pemegang saham perusahaan ingin laporan keuangan entitas mereka diaudit. Laporan ini diperiksa oleh para ahli dan diungkapkan dengan kata-kata yang mudah dipahami oleh sebagian besar pemegang saham yang tidak memiliki latar belakang keuangan atau audit.

5. Persyaratan perusahaan induk

Banyak perusahaan induk yang memiliki anak perusahaan yang beroperasi di negara lain atau bahkan di negara yang sama biasanya mengharuskan laporan keuangan anak perusahaannya diaudit.

6. Laporan ini dapat membantu mereka mengelola anak perusahaan dengan lebih efektif.

7. Membantu pemangku kepentingan untuk memahami tentang situasi keuangan dan operasional entitas

Poin ini menjdi poin paling penting, Auditor diharuskan untuk menyatakan laporan auditor apakah entitas memiliki masalah going concern atau tidak. Ini termasuk masalah keuangan dan non-keuangan yang dapat menyebabkan entitas menghadapi kebangkrutan di periode mendatang dari tanggal laporan audit.

Baca juga: Pengertian Laporan Tahunan, Isi, Fungsi dan Perbedaannya dengan Laporan Keuangan

Batasan Laporan Audit

Batasan Laporan Audit

ilustrasi laporan audit. source envato

1. Ruang lingkup audit mungkin dibatasi oleh manajemen

Batasan ini adalah diskusi populer tentang masalah audit. Dalam standar audit, auditor harus memiliki hak penuh untuk mengakses segala jenis informasi yang dapat membantu mereka memperoleh bukti audit untuk menyatakan pendapatnya.

Namun, dalam praktiknya, manajemen mungkin mencoba sebaik mungkin untuk mencegah auditor memperoleh beberapa informasi sensitif. Ini mungkin manajemen tidak sepenuhnya mempercayai etika auditor terkait dengan kerahasiaan atau manajemen sendiri memiliki masalah integritas. Masalah-masalah ini mungkin menghalangi auditor untuk memberikan opini audit dengan kualitas terbaik yang seharusnya.

2. Waktu juga menjadi kendala bagi auditor

Dalam praktiknya, auditor biasanya menghadapi kendala waktu yang tidak memberikan mereka cukup waktu untuk melakukan pengujian sebagaimana mestinya.

3. Independensi Auditor

Kode etik mengharuskan auditor untuk tetap independen dari klien audit mereka. Hal ini untuk memastikan bahwa auditor tidak bias ketika melakukan pekerjaannya dan juga ketika mengeluarkan opini audit.

4. Risiko yang mungkin tidak terdeteksi oleh auditor

Risiko Inheren dan Risiko Penipuan. Standar audit mensyaratkan auditor memiliki perencanaan audit yang tepat serta penilaian risiko. Ini untuk memastikan bahwa kualitas audit terjaga, dan risiko audit diidentifikasi dan diminimalkan.

Namun, hal-hal tersebut tidak dapat auditor menghilangkan semua jenis risiko salah saji material dari laporan keuangan. Misalnya, risiko inheren dan risiko penipuan.

5. Kualifikasi dan Kompetensi Auditor

Batasan ini juga merupakan poin penting. Kita semua tahu bahwa untuk menjalankan KAP, seseorang yang mewakili KAP harus memiliki kualifikasi CPA. Tapi masalahnya karena persaingan, dan karena jumlah pekerjaan, kualitas laporan audit mungkin bermasalah. Seperti yang Anda ketahui

Baca juga: Contoh Laporan Keuangan Sederhana dan Cara Membuatnya

Kesimpulan

Itulah pembahasan lengkap tentang laporan audit yang bisa Anda pelajari. Seperti yang disebutkan di atas, ada lima jenis opini audit dan laporan tersebut berbeda karena sifat salah saji material yang ditemukan oleh auditor.

Jenis laporan audit yang berbeda mengandung opini audit yang berbeda pula. Laporan Wajar Tanpa Pengecualian yang diterbitkan untuk laporan keuangan yang tidak mengandung salah saji material.

Auditor akan mengeluarkan opini yang berbeda  jika laporan keuangan mengandung salah saji yang meluas. Namun, mereka akan menolak untuk tidak mengungkapkan pendapat mereka jika mereka tidak memiliki cukup waktu untuk mereview laporan keuangan.

Anda pemilik bisnis? Agar proses audit berjalan lancar dan menghasilkan opini audit yang baik, pastikan Anda menghasilkan laporan keuangan bisnis yang baik. Jika Anda kesulitan dalam membuat laporan keuangan secara manual, Anda bisa mencoba menggunakan software akuntansi seperti Accurate Online yang memiliki fitur terlengkap dan sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.

Dengan menggunakan Accurate Online Anda bisa dengan mudah mengelola seluruh alur pembukuan bisnis, manajemen inventori dan aset, payroll, proses payroll, otomasi lebih dari 200 jenis laporan keuangan dan masih banyak lagi.

Anda juga bisa mencoba menggunakan Accurate Online untuk memudahkan Anda dalam pembuatan laporan keuangan secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini:

akuntansibanner
Promo AOL ResolusiJadiAksi

Download E-Book Peluang Bisnis Potensial 2025

Inilah 3 Peluang Bisnis yang Diprediksi Bersinar di 2025.

Khaula Senastri
Seorang lulusan S1 ilmu akuntansi yang suka membagikan istilah, rumus, dan berbagai hal yang berkaitan dengan dunia akuntansi lewat tulisan.

Artikel Terkait