Laporan Posisi Keuangan: Pengertian, Contoh, Fungsi, dan Manfaatnya
Pada dasarnya, laporan posisi keuangan adalah suatu jenis laporan keuangan yang di dalamnya menyediakan kondisi harta, kewajiban, dan juga modal dalam waktu tertentu.
Lalu, bagaimana cara membuat, fungsi, format, elemen dan berbagai langkah dalam membuat laporan posisi keuangan di dalam siklus akuntansi? Temukan jawabannya dengan membaca artikel ini hingga selesai.
Daftar Isi
Pengertian Laporan Posisi Keuangan
Laporan posisi keuangan atau statements of financial position adalah laporan keuangan berisikan aset, kewajiban, dan ekuitas yang dimiliki perusahaan yang sifatnya sangat sistematis terkait kondisi keuangan perusahaan, baik itu perusahaan jasa, dagang, atau manufaktur.
Laporan posisi keuangan adalah ringkasan dari sebuah perusahaan terkait kondisi aset, liabilitas, dan juga ekuitas perusahaan.
Dalam suatu kondisi tertentu, statements of financial position juga sering disebut dengan neraca atau balance sheet.
Nah, urutan akun dalam neraca yang tepat adalah nomor urut awal yang menyajikan berbagai kelompok akun yang memang paling likuid, lalu disusul dengan tingkat likuiditas yang paling rendah.
Baca juga: Laporan Keuangan: Pengertian, Jenis, dan, Tujuannya.
Apa Manfaat dari Laporan Posisi Keuangan?
Pada dasarnya, fungsi laporan posisi keuangan adalah guna mengetahui kondisi utang, aktiva, dan juga modal suatu entitas pada suatu waktu tertentu, seperti per tanggal 31 Juli 2021.
Dengan mengetahui kondisi unsur yang ada pada laporan neraca, maka nantinya akan menjadi pertimbangan bagi suatu entitas atau perusahaan dalam membuat suatu kebijakan strategis untuk operasinya.
Baca juga: Yang Perlu Anda Ketahui Hari Penjualan Beredar di Piutang Usaha?
Fungsi dari Laporan Posisi Keuangan
Laporan posisi keuangan, juga dikenal sebagai neraca, memiliki beberapa fungsi penting dalam menggambarkan kondisi keuangan suatu entitas pada suatu titik waktu tertentu.
Berikut adalah beberapa fungsi utama dari laporan posisi keuangan:
1. Memberikan Gambaran tentang Kesehatan Keuangan
Laporan posisi keuangan memberikan gambaran tentang sumber daya yang dimiliki dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh suatu entitas pada saat tertentu.
Hal ini membantu pihak-pihak yang berkepentingan untuk memahami seberapa sehat keuangan entitas tersebut.
2. Mengidentifikasi Kondisi Likuiditas
Dengan melihat rasio antara aset lancar dan kewajiban lancar, laporan posisi keuangan membantu dalam mengidentifikasi tingkat likuiditas entitas.
Hal ini membantu manajemen dalam merencanakan kebutuhan kas dan mengelola arus kas dengan lebih efektif.
3. Menilai Kinerja Keuangan
Melalui laporan posisi keuangan, pihak-pihak yang berkepentingan dapat mengevaluasi kinerja keuangan bisnis dalam mengelola aset, memperoleh dana, dan memenuhi kewajiban.
Hal ini membantu dalam menilai efisiensi, profitabilitas, dan stabilitas keuangan entitas tersebut.
4. Membantu dalam Pengambilan Keputusan
Informasi dalam laporan posisi keuangan digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan yang berkaitan dengan investasi, pembiayaan, dan pengembangan bisnis.
Hal ini membantu manajemen dan pemegang saham dalam merencanakan strategi jangka panjang dan mengoptimalkan nilai perusahaan.
5. Memenuhi Kewajiban Pelaporan
Laporan posisi keuangan juga memiliki fungsi untuk memenuhi kewajiban pelaporan kepada pihak-pihak eksternal seperti investor, kreditur, dan regulator.
Hal ini memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan suatu entitas.
Baca juga: Current Ratio (Rasio Lancar): Pengertian, Rumus, Contoh dan Batasannya
Apa yang Harus Ada dalam Laporan Posisi Keuangan?
Dalam laporan posisi keuangan, terdapat beberapa komponen utama yang memberikan gambaran tentang kondisi keuangan suatu entitas pada suatu titik waktu tertentu.
Berikut adalah komponen yang harus disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan:
1. Aset
Merupakan semua sumber daya ekonomi yang dimiliki oleh entitas dan memiliki nilai ekonomi yang dapat diukur.
Hal ini termasuk kas, piutang, persediaan, investasi, dan aset lainnya.
2. Kewajiban
Merupakan kewajiban finansial atau tanggung jawab entitas terhadap pihak lain yang harus dipenuhi di masa depan.
Hal ini meliputi hutang usaha, hutang bank, utang obligasi, dan kewajiban lainnya.
3. Ekuitas
Merupakan bagian dari aset entitas yang tersisa setelah dikurangkan dengan semua kewajiban.
Hal ini mencakup modal saham, laba ditahan, dan ekuitas lainnya yang mewakili klaim pemilik atau pemegang saham terhadap entitas.
Dengan adanya komponen-komponen tersebut, laporan posisi keuangan memberikan gambaran menyeluruh tentang
- Sumber daya yang dimiliki,
- Kewajiban yang harus dipenuhi, serta
- Klaim pemilik atau pemegang saham terhadap entitas pada suatu titik waktu tertentu.
Baca juga: Pengertian Laporan Laba Rugi, Jenis, Fungsi, dan Contohnya
Jenis dan Format Laporan Posisi Keuangan
Terdapat dua penyajian laporan posisi laporan keuangan, yakni:
1. Laporan Posisi Keuangan Bentuk Staffel
Statements of financial position bentuk staffel adalah laporan keuangan yang disajikan dengan bentuk vertikal, yang mana setiap pos aset akan dilaporkan pada bagian paling atas, lalu diikuti dengan berbagai pos liabilitas dan juga ekuitas pemilik saham.
2. Laporan Posisi Keuangan Bentuk Skontro
Laporan posisi keuangan bentuk skontro adalah format laporan neraca yang mana pos aset, kewajiban dan juga ekuitas pemilik saham akan disajikan secara berdampingan.
Berbagai pos tersebut akan disajikan pada sisi kiri, dan pada sisi kanannya akan disajikan pos kewajiban dan juga ekuitas.
Apapun format neraca yang nantinya akan dipilih, Anda tidak boleh meninggalkan prinsip utama dalam laporan tersebut, yang mana jumlah total asetnya akan sama dengan jumlah total liabilitas yang ditambah dengan ekuitas.
Baca juga: Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa dan Komponen yang Mendukung di Dalamnya
6 Langkah Membuat Laporan Posisi Keuangan dalam Siklus Akuntansi
Secara sederhana, terdapat enam langkah dan cara membuat statements of financial position, yakni:
- Mengidentifikasi dan menganalisis transaksi keuangan perusahaan
- Melakukan pencatatan dan klasifikasi jurnal transaksi keuangan perusahaan
- Melakukan pemindahan ataupun posting hasil pencatatan jurnal ke dalam buku besar.
- Menyiapkan neraca saldo berdasarkan buku besar yang ada.
- Melakukan penyusunan kertas kerja kolom berdasarkan buku besar.
- Membuat statements of financial position yang dibuat berdasarkan kertas kerja kolom.
Baca juga: Cara Mudah Membuat Laporan Keuangan dengan Aplikasi Akuntansi
Contoh Laporan Posisi Keuangan
Secara umum, format dan bentuk neraca dari perusahaan dagang, jasa dan juga manufaktur adalah sama, bedanya ada beberapa jenis pos transaksi yang hanya terdapat pada jenis perusahaan tersebut saja.
Contohnya berbagai pos barang dalam proses, dan juga harga pokok produksi yang hanya terdapat di dalam perusahaan manufaktur. Mari kita bahas satu per satu di bawah ini.
1. Laporan Posisi Keuangan Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang adalah salah satu jenis entitas yang fokus dalam bidang perdagangan, contohnya adalah perusahaan air minum mineral yang menjual produknya pada para konsumen.
Komponen utama yang terdapat dalam laporan neraca perusahaan dagang adalah sebagai berikut:
1. Aset
Dalam hal ini, aset terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
- Aset Lancar, seperti dana kas dan setara kas, piutang, persediaan, PPN, dll.
- Aset Tidak Lancar, contohnya adalah investasi pada entitas lain, fixed assets, beban yang ditangguhkan, dll.
2. Liabilitas
Liabilitas pun terbagi lagi menjadi dua jenis, yakni:
- Liabilitas jangka pendek, yang di dalamnya terdiri dari utang bank jangka pendek, utang pajak, beban akrual, beban utang jangka panjang, utang pembiayaan konsumen, dan utang obligasi
- Liabilitas jangka panjang, yang di dalamnya terdiri dari utang jangka panjang, liabilitas imbalan kerja karyawan, penghasilan ditangguhkan, dan utang sewa pembiayaan
3. Ekuitas
Laporan posisi keuangan yang ada pada bagian ekuitas perusahaan dagang terdiri dari modal saham, tambahan modal yang disetor, dan retained earning.
Agar lebih jelas lagi, perhatikanlah contoh statements of financial position perusahaan dagang di bawah ini.
2. Laporan Posisi Keuangan Perusahaan Jasa
Laporan posisi keuangan perusahaan jasa akan lebih menggambarkan posisi keuangan perusahaan di tanggal tertentu yang akan menginformasikan kondisi aset, kewajiban, dan ekuitas pemiliknya.
Contoh perusahaan jasa adalah perusahaan yang menjalankan usaha pada bidang asuransi kerugian dan juga reasuransi.
Agar lebih membantu Anda dalam memahami statements of financial position perusahaan jasa, berikut ini kami sajikan beberapa komponennya.
- Aset, di dalamnya terdiri dari kas dan bank, piutang premi, investasi – deposito berjangka, sukuk, efek, properti, logam mulia, dan pajak dibayar di muka
- Liabilitas, yang mana terdiri dari utang klaim, hutang komisi, utang pajak, beban akrual, liabilitas imbalan kerja jangka panjang, utang, dan lain-lain.
- Ekuitas, terdiri dari modal dasar, modal yang ditempatkan dan disetor, serta laba ditahan
Perlu digaris bawahi bahwa format statements of financial position perusahaan jasa sama seperti perusahaan dagang, bedanya jenis transaksi yang berlangsung pada perusahaan jasa tidak terjadi pada perusahaan dagang, begitupun sebaliknya.
Agar bisa lebih mudah memahami format statements of financial position perusahaan jasa, berikut ini kami sajikan contohnya:
3. Laporan Posisi Keuangan Perusahaan Manufaktur
Umumnya, format dan juga komponen laporan posisi keuangan perusahaan manufaktur sama seperti perusahaan dagang dan juga jasa, bedanya adalah pada jenis transaksinya saja.
Ada beberapa jenis transaksi yang memang hanya terjadi di perusahaan manufaktur, seperti transaksi yang berhubungan dengan proses produksi.
Tapi, ada juga jenis transaksi yang ada pada ketiga jenis perusahaan tersebut, seperti transaksi penerimaan dan juga pengeluaran kas bank.
Elemen laporan neraca perusahaan manufaktur ini terdiri dari:
1. Aktiva
- Aktiva lancar, di dalamnya terdiri dari kas dan setara kas, investasi jangka pendek, kas yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha, piutang lain-lain, persediaan, uang muka dan biaya dibayar di muka
- Aktiva tidak lancar, yang di dalamnya terdiri dari aset tetap, estimasi tagihan pajak, aset pajak tangguhan, penyertaan saham, aset tak berwujud, dan aset yang digunakan dalam operasi
2. Kewajiban
- Kewajiban Lancar, di dalamnya mencakup pinjaman jangka pendek, utang usaha, utang pajak, beban akrual, uang muka penjualan, bagian pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam kurun waktu satu tahun, bagian liabilitas keuangan jangka panjang yang jatuh tempo dalam kurun waktu satu tahun.
- Kewajiban tidak lancar, di dalamnya mencakup liabilitas pajak tangguhan, pinjaman jangka panjang, liabilitas jangka panjang, dan liabilitas imbalan kerja jangka panjang
3. Ekuitas pemilik saham
Di dalamnya terdiri dari modal saham, saldo laba, tambahan modal disetor, dan Penghasilan komprehensif lainnya.
Secara sederhana, berikut ini kami sajikan contoh statements of financial position perusahaan manufaktur.
Baca juga: Apa itu Account Reconciliation? Berikut Pengertian dan Cara Kerjanya
Kesimpulan
Laporan keuangan yang menyajikan posisi harta utang dan juga modal disebut sebagai laporan posisi keuangan atau neraca, atau balance sheet, atau statements of financial position.
Laporan posisi keuangan ini terdiri dari tiga unsur utama, yakni aset, liabilitas, dan juga ekuitas. Demikianlah yang bisa kami bagikan tentang statements of financial position.
Bila Anda masih kesulitan atau tidak mempunyai waktu yang cukup untuk membuat laporan posisi keuangan, maka gunakanlah Aplikasi Akuntansi dan Bisnis Accurate Online.
Dengan menggunakan aplikasi laporan keuangan ini, Anda bisa mendapatkan lebih dari 200 jenis laporan keuangan yang bisa Anda akses dimana saja secara cepat, mudah dan akurat.
Terlebih lagi, Accurate Online juga sudah dilengkapi dengan berbagai fitur canggih yang mampu membantu Anda dalam melakukan bisnis menjadi lebih mudah.
Penasaran? Anda bisa mencoba Accurate Online terlebih dahulu dengan klik tautan gambar di bawah ini.